Produk Perawatan Topang Industri Kosmetik

Nasional | Rabu, 28 September 2022 - 14:10 WIB

Produk Perawatan Topang Industri Kosmetik
Puluhan SPG saat mengikuti pelatihan menggunakan alat kosmetik di Swiiss-Belinn Manyar Hotel, Surabaya, baru-baru ini. (ISTIMEWA)

SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Tren industri kosmetik perlahan kembali ke masa normal tahun ini. Namun, efek pandemi Covid-19 diakui masih terasa. Kontribusi produk perawatan masih mendominasi.

Direktur Distribusi Viva Cosmetics Indonesia Timur Yusuf Wiharto menjelaskan, industri kosmetik justru menjadi salah satu sektor yang bisa bertahan selama pandemi. Namun, tren penjualan berubah. Sales produk dekoratif seperti bedak, perona pipi, atau pensil alis anjlok. Bahkan pernah turun hingga 70 persen.


"Tapi, saat itu justru produk perawatan kami yang meroket. Mungkin karena masyarakat takut ke salon, jadi akhirnya beli produk perawatan," katanya di sela-sela pelatihan tahunan SPG Viva di Surabaya.

Dengan kondisi tersebut, perusahaan berhasil mempertahankan kinerja selama 2020 meski tidak tumbuh. Yusuf menyatakan, tahun lalu perseroan mencatatkan pertumbuhan meski belum mencapai double-digit seperti sebelum pandemi. "Tahun ini proyeksinya masih di kisaran single-digit. Doakan saja tahun depan bisa tumbuh cukup banyak," tuturnya.

Brand Manager PT Vitapharm Anna Setiawati menuturkan, upaya menggenjot kinerja masih terus berjalan. Salah satu strategi adalah setiap tahun meluncurkan 5–10 produk baru. "Selama pandemi, kebanyakan produk yang diluncurkan merupakan produk perawatan," ujarnya.

"Sebenarnya penjualan kosmetik dekoratif pun mulai naik setelah kegiatan luar rumah kembali normal. Tapi, masyarakat sudah mulai sadar terkait dengan perawatan," jelasnya.(bil/c14/dio/jpg)

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook