JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Rekaman percakapannya dengan Menteri BUMN, Rini Soemarno yang menjadi viral di media sosial diakui oleh Direktur Utama PLN, Sofyan Basir.
Namun, imbuhnya, dirinya membantah jika percakapan tersebut membahas mengenai permintaan saham. Dia mengaku hanya berkonsultasi mengenai rencana kerja sama yang akan dilakukan Pertamina dengan perusahaan swasta terkait penyediaan energi.
Sofyan Basir mengatakan itu di sela-sela rakor BUMN yang digelar di De Tjolomadoe, Sabtu (28/4/2018). Pada kesempatan itu, dia menambahkan, bahwa setiap akan ada kerja sama, dirinya pasti berkonsultasi dengan Rini Soemarno.
"Itu (memang) pembicaraan antara saya dengan bu Rini. Hal ini karena PLN selalu berkonsultasi dengan menteri," katanya kepada JawaPos.com.
Rekaman percakapan yang menjadi viral itu, kata dia lagi, sudah tidak utuh lagi. Sebab, ada pemotongan yang sengaja dilakukan sehingga menimbulkan pemaknaan yang berbeda.
Melalui hasil edit itulah terkesan percakapan yang terjadi antara dirinya dengan Menteri BUMN seolah membicarakan pembagian saham. Padahal, yang terjadi sebenarnya adalah saham tersebut berkaitan dengan kerja sama yang akan terjalin dengan perusahaan swasta.
"Sebutan saya dalam percakapan tersebut mengacu pada PLN bukan dirinya sendiri. Sehingga, dalam percakapan tersebut yang dimaksud adalah saham untuk PLN bukan dirinya sendiri," tuturnya.
Dalam kerja sama yang akan terjalin tersebut, terangnya, PLN berharap bisa mendapatkan saham sebesar 30 persen. Dengan begitu, PLN bisa lebih memegang kendali dalam kerja sama tersebut.
Di sisi lain, yang disampaikannya kepada Menteri BUMN sudah mendapatkan persetujuan.
"Pokoknya apa pun Pak Sofyan lakukan yang penting tidak melanggar hukum. Kalau bisa lakukan, lakukan saya beri restu," tuntasnya menirukan ucapan Rini. (apl)
Sumber: JPNN
Editor: Boy Riza Utama