1.685 Jamaah Umrah yang Tertahan Dipulangkan

Nasional | Jumat, 28 Februari 2020 - 18:33 WIB

1.685 Jamaah Umrah yang Tertahan Dipulangkan
ILUSTRASI: Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menyampaikan, sebanyak 4.078 jamaah umrah asal Indonesia dinyatakan batal berkunjung ke Arab Saudi pada Kamis (27/2) kemarin. Ribuan jamaah yang gagal bertolak ke tanah suci itu berasal dari 75 penyelenggara ibadah umrah. (Hilmi Setiawan/Jawa Pos)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) --  Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menyampaikan, sebanyak 4.078 jamaah umrah asal Indonesia dinyatakan batal berkunjung ke Arab Saudi pada Kamis (27/2) kemarin. Ribuan jamaah yang gagal bertolak ke tanah suci itu berasal dari 75 penyelenggara ibadah umrah.

"Jamaah Indonesia yang terdampak karena tidak berangkat pada 27 Februari 2020 sebanyak 2.393 jamaah. Berasal dari 75 penyelenggara perjalanan ibadah umrah yang diangkut 8 maskapai penerbangan," kata Fachrul di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (28/2).

"Di luar itu tercatat sejumlah 1.685 jamaah yang tertahan di negara ketiga saat transit, saat ini telah dan sedang dalam proses dipulangkan kembali ke tanah air," sambungnya.
Baca Juga :Didoakan Berpenampilan Lebih Baik saat Umrah

Pemerintah Indonesia, kata Fachrul, sangat menghargai langkah pemerintah Arab Saudi yang menghentikan sementara masuknya WNI ke negaranya. Hal ini semata untuk mencegah masuknya penyebaran virus korona.

Bahkan, pemerintah pun menghargai maskapai yang tidak memberikan dana tambahan untuk para jamaah yang harus kembali di pulangkan ke Tanah Air.

"Pemerintah Indonesia sangat menghargai sikap maskapai penerbangan dan pihak terkait lainnya yang berkenan untuk mengambil langkah cepat dan tulus mengatasi keadaan tanpa memberikan beban tambahan kepada jamaah," jelas Fachrul.

Oleh karena itu, ibadah umrah dapat dilakukan jika Pemerintah Arab Saudi telah mencabut pelarangan tersebut. Namun, hal ini tergantung daripada keputusan Pemerintah Arab Saudi.

"Penghentian sementara warga negara asing untuk masuk ke Arab Saudi adalah keputusan pemerintah Arab Saudi dengan pertimbangan untuk keselamatan umat yang lebih besar. khususnya jamaah umrah dan ziarah," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook