PENGGEREBEKAN GUDANG PT IBU

Yakin IR64 Beras Subsidi, Ini Alasan Menteri Pertanian

Nasional | Kamis, 27 Juli 2017 - 00:10 WIB

Yakin IR64 Beras Subsidi, Ini Alasan Menteri Pertanian
Ilustrasi. (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Beras IR64, menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, merupakan beras subsidi. Alasannya, sedikitnya ada dua jenis subsidi terkait beras, yaitu subsidi input dan subsidi output.

Adapun subsidi output berupa subsidi harga beras atau biasa disebut beras sejahtera (Rastra) untuk rumah tangga sasaran (pra sejahtera) yang besarannya sekitar Rp19,8 triliun yang pendistribusiannya satu pintu melalui Bulog.

Baca Juga :Terus Waspadai Peredaran Beras Oplosan

Sementara subsidi input terkait beras, berupa subsidi benih sekitar Rp1,3 triliun dan subsidi pupuk Rp31,2 triliun. Di samping subsidi input, pemerintah juga memberikan bantuan pupuk, benih, pestisida, asuransi pertanian, alat mesin pertanian dan jaringan irigasi kepada petani yang besarnya puluhan triliun rupiah.

"Beras yang ditemukan di Bekasi berasal dari gabah Varietas Unggul Baru (VUB), di antara varietas IR64 yang turunannya antara lain Ciherang, Mekongga, Situ Bagendit, Cigeulis, Impari, Ciliwung, dan Cibogo. Total VUB yang digunakan petani sekitar 90 persen dari luas panen padi 15,2 juta hektar setahun," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (26/7/2017).

Diketahui, setiap akan mengganti varietas baru selalu diistilahkan dengan "IR64" baru. Hal itu berdampak terhadap diistilahkan varietas unggul baru sebagai sejenis IR. Apa pun varietasnya, petani umumnya menyebutnya benih jenis IR. Hampir seluruh beras kelas medium dan premium itu berasal dari gabah varietas Varietas Unggul Baru (VUB) yang diproduksi dan dijual petani kisaran Rp3.500-4.700 per kilogram gabah.

Gabah diolah atau digiling menjadi beras di petani berkisar Rp6.800-7.000 per kilogram dan petani menjual beras berkisar Rp7.000 per kilogram, penggilingan/pedagang kecil menjual Rp7.300 per kilogram ke Bulog.

Perusahaan yang diperkirakan membeli gabah atau beras jenis varietas VUB dari petani, penggilingan, pedagang, selanjutnya dengan proses diolah menjadi beras premium dan dijual dalam kemasan 5 atau 10 kilogram ke konsumen seharga Rp 23.000-26.000 per kilogram.

"Diperhitungkan terdapat disparitas harga beras premium antara harga di tingkat petani dan konsumen berkisar 300 persen," tuturnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook