JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Guna mendukung pelaksanaan Pertemuam Tahunan International Monetary Fund-Wold Bank Tahun 2018, di Bali, Oktober nanti, pemerintah menyiapkan dana sekitar Rp801 miliar.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan, yang juga ketua penyelenggara acara tersebut, semua persiapan sejauh ini berjalan baik. Namun, kondisi Gunung Agung yang tidak bisa diprediksi.
Sementara, untuk persiapan kedatangan sekitar 15.000 peserta di bandara, tempat pertemuan, akomodasi penginapan, termasuk acara dan fasilitas-fasilitas pendukung lain, sudah sesuai target.
"Sekarang kesiapan apron bandara sedang kita kebut, supaya bisa selesai. Ketika apron ini dikembangkan, maka semua pesawat bisa diakomodasi di Ngurah Rai. Akhirnya jumlah turis yang bisa masuk bertambah 30 persen, akibatnya occupancy rates bisa naik menjadi 80-90 persen, ini dampak dari IMF - WB 2018," katanya di Kantor Presiden, Selasa (26/6/2018).
Adapun soal anggaran, biaya yang dialokasikan pemerintah sekitar Rp801 miliar. Akan tetapi, yang digunakan baru sekitar Rp500 miliar. Dana itu digunakan untuk mambangun infrastruktur pendukung kegiatan yang akan diikuti 189 negara.
Di antara penggunaan dana itu untuk underpass di Bali menelan biaya Rp200 miliar, kemudian pengembangan bandara.
"Penggunaannya paling banyak untuk pendukung infrastruktur. Untuk hotel, makan, tiket, dia (peserta) bayar sendiri. Kemudia kami beli 400 komputer untuk kantor-kantor itu, dan nanti itu akan kita kembalikan ke sekolah di Bali, di Lombok dan Banyuwangi," jelasnya.
Sementara, untuk keamanan, dipastikan terjadi peningkatan pengamanan. Akan tetapi, secara detail dia tidak mengetahui pasti berapa jumlah personil yang akan dikerahkan oleh Polri dibackup TNI. Luhut memastikan tidak ada bantuan dari luar.
"Tapi saya tidak tahu jumlahnya. Tidak melibatkan dari luar, kami cukup, punya pengalaman kami," tutupnya. (fat)
Sumber: JPNN
Editor: Boy Riza Utama