JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Mendekati keberangkatan jamaah calon haji (JCH) kloter pertama, pemerintah Indonesia telah merampungkan beberapa persiapan. Dari segi kesehatan, pemerintah telah mengirimkan 3.680 dus atau 5,7 ton obat ke Arab Saudi. Panitia penyelenggara ibadah haji kemarin (25/7) pun juga sudah berangkat.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan dr Eka Jusup Singkar menuturkan bahwa layanan kesehatan untuk jamaah haji di Arab Saudi sudah siap. Di antaranya adalah pemberangkatan 107 petugas kesehatan kemarin. Selain itu ambulans pun sudah disiapkan.
”Yang sudah dikirim juga adalah obat-obatan,” tutur Eka.
Eka membeberkan persediaan obat yang dimiliki panitia penyelenggara haji kebanyakan adalah untuk menanggulangi dehidrasi. Maklum saat musim haji nanti, cuaca di Arab diprediksi sedang panas-panasnya. Yang ditakutkan adalah adanya jemaah yang mengalami heat stroke.
Heat stroke merupakan kondisi suhu tubuh dapat mencapai lebih dari 40 derajat celcius atau lebih. Kondisi ini dapat memicu komplikasi mematikan atau menyebabkan kerusakan pada otak dan organ internal lainnya. Menurut Eka, pemberian cairan sangat dianjurkan untuk menanggulangi hal itu.
Selain heat stroke, yang ditakuti lainnya adalah kolera. Di Yaman yang berada di selatan Arab sedang mewabah penyakit kolera. Bahkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan peringatan kegawatan internasional karena ditemukan 3.600 kasus dan 1.818 orang meninggal.