MERDEKA! Lalu mereka berduka.
Tiga pilot dan tiga menumpang helikopter itu tewas. Peristiwanya terjadi dua hari lalu. Dalam sebuah acara perayaan menjelang hari kemerdekaan Amerika Serikat tanggal 4 Juli depan.
Hari-hari begini, di sana, begitu banyak acara yang sifatnya patriotik. Pun sampai kota-kota kecil. Apalagi di kota besar seperti Philadelphia, ‘’Pegangsaan Timur’’-nya Amerika.
Setiap kelompok masyarakat punya cara sendiri merayakan hari kemerdekaan. Yang satu ini kelompok yang sangat khusus: pecinta helikopter tua. Lokasinya pun jauh di pedalaman. Di dekat perbatasan antara West Virginia dengan Kentucky.
Sekitar 7 km dari kota kecil Logan. Yakni 7 jam naik mobil dari Washington DC ke arah barat.
Di sana, biarpun penduduk Lagon itu hanya 1.700 orang tetap disebut kota. Juga punya wali kota. Yang kalau di kita, dengan penduduk segitu, tentu wali kotanya sekelas Pak RW. Atau dibalik: Pak RW kita itu di Amerika sudah sekelas wali kota.
Acara di Logan itu ada dua: di dalam kota dan luar kota. Di kota ada festival kemerdekaan. Di luar kota ada Reuni Huey. Yakni di bandara kecil dekat kota itu. Acaranya: terbanglah bersama Huey. Cukup membayar USD 250 untuk penerbangan muter-muter 30 menit. Itu bukan acara pengumpulan dana. “Sekadar pengganti biaya bahan bakar,” kata iklannya.
Sebenarnya tarif itu mahal. Pasti bukan sekadar pengganti avtur. Saya pernah naik helikopter turis seperti itu di Kentucky. Di kotanya petinju Muhammad Ali. Hanya USD 100.
Tapi yang di Logan ini memang spesial. Helikopternya sudah sangat uzur. Ada unsur sejarah patriotiknya. Helikopter itu pernah ikut berjuang membela Amerika di Perang Vietnam.
Buatan tahun 1962.
Berarti Huey sudah berumur 50 tahun.
Rasanya Huey sudah tercatat sebagai helikopter tertua yang masih terbang –hingga perayaan hari kemerdekaan di Logan itu.
Tak ayal bila Huey adalah bintang. Dan memang Huey adalah bintang film. Termasuk bintang film terkenal Die Hard. Helikopter yang terbang di film itu adalah Huey yang menewaskan 6 orang kemarin itu. Masih ada 3 atau 4 film lagi yang ia bintangi –Anda sudah tahu.
Maka USD 250 tidak mahal. Ternyata mahal dan murah itu ditentukan juga oleh persepsi.
Buktinya laris. Peminatnya datang dari berbagai penjuru Amerika. Salah satu yang tewas itu misalnya, seorang pilot dari Texas. Sejak beberapa hari sebelumnya ia sudah posting di medsos-nya. Menceritakan kegembiraannya segera ke Logan untuk terbang dengan Si Tua. Bagi ia, acara Reuni Huey itu adalah perayaan kemerdekaan Amerika yang paling seru.
Seorang pilot lain mengajak istri ke Logan. Sang istri tidak mau ikut terbang. Ia menunggu di bawah. Ternyata dia menunggu kematian sang suami di situ. Helikopter Huey jatuh 20 menit setelah take-off. Ia jatuh di sebuah lahan kosong dekat dengan jalan raya negara bagian West Virginia. Semua penumpangnya tewas. Penyebab jatuhnya masih diteliti –lebih satu minggu lagi baru diketahui.
Itu adalah penerbangan terakhir hari itu. Jam sudah menunjukkan pukul 17.00. Heli Huey mulai mengudara. Cuaca cerah. Di Logan, di bulan seperti ini, pada pukul segitu, matahari masih agak tinggi. Angin juga tidak mencurigakan. Berarti, kecelakaan itu murni masalah teknis atau manusia.
Pilotnya, saat itu, Don Sandhoff, 69 tahun. Atau siapa saja. Penyelenggara tidak menyediakan pilot khusus. Siapa saja, asal punya izin, silakan menerbangkannya. Suka rela. Tidak dibayar. Justru membayar.
Penyelenggara Reuni Huey itu adalah MARPAT Aviation. Itu perusahaan penerbangan yang mengelola bandara kecil Logan. Di Amerika ada ratusan bandara seperti itu. Atau ribuan. Yang panjang landasannya hanya sekitar 1.000 meter. Yang organisasi pengelolaannya sangat simpel.
Saya pernah menengok anak, yang saat itu sekolah di pedalaman Amerika. Saya mendarat di bandara seperti itu.
John Mohn dan anak saya mengantar saya pulang lewat bandara itu lagi.
Begitu sampai bandara, pintu terminal masih dikunci. Sepi. Tidak ada manusia lain. Kami parkir di halaman depan terminal itu. Saya melongok ke apron. Sepi. Tidak ada pesawat parkir. Landasannya kelihatan di agak jauh sana. Juga sepi.
Saya mengintip lewat kaca pintu depan. Ruang tunggu itu kecil. Oh.. ada counter juga. Sepi. Tidak ada petugasnya.
Beberapa menit kemudian ada mobil datang. Pengemudinya turun. Ia menuju terminal. Membuka pintu. Rupanya ia yang membawa kunci. Lalu menuju belakang terminal. Tanpa menghiraukan kami. Beberapa penumpang lagi datang setelah kami.
Sang petugas meninggalkan kami. Ia pun menuju apron. Saat itu pesawat kecil mulai memperdengarkan suara mesin. Akan ada pesawat mendarat. Petugas tadi memandu di mana pesawat nanti harus berhenti. Penumpangnya turun. Delapan orang. Sang petugas menurunkan bagasi. Mengangkutnya ke ruang kedatangan –yang juga ruang tunggu keberangkatan.
Selesai.
Lalu petugas tadi melayani kami untuk check in. Menerima bagasi. Menimbangnya. Cepat sekali. Cekatan. Delapan penumpang selesai check in. Kami diminta naik pesawat. Ketika pesawat itu mengudara si petugas pulang. Bandara dikunci lagi. Sampai pada jam kedatangan pesawat berikutnya.
Saya bayangkan bandara Logan lebih kecil dari itu. Tapi mungkin selalu ada orang. Ada perusahaan penerbangan yang berkantor di situ. Tentu itu perusahaan kecil yang tidak punya pesawat penumpang besar.
Yang jelas MARPAT memiliki Huey yang legendaris. Memeliharanya. Merawatnya agar tetap bisa terbang. Seadanya. Tidak ada peralatan recording di cockpit-nya. Kelihatannya sengaja tidak ditambahi peralatan modern. Biar tetap antik seperti aslinya. Maka analisis penyebab kecelakaan menjadi lebih sulit. Tidak ada bantuan rekaman apa pun. Hanya mengandalkan kondisi fisiknya.
Jenis helikopter ini N98F, Bell UH-1B. Huey adalah nama julukan. Nama itu ditulis di hidung helikopter. Sejak bertugas di Vietnam.
Nama Huey tidak ada artinya. Itu ejekan untuk orang yang mabuk kebanyakan minum minuman keras. Mungkin Huey itu kalau di kita hueeek. Yakni suara yang keluar dari tenggorokan orang mabuk.
Sebenarnya masih ada satu hari lagi penerbangan Reuni Huey. Keesokan harinya. Yang mendaftar sudah penuh. Tinggal tunggu jadwal untuk bisa terbang: satu kali terbang membawa 6 orang –salah satu jadi pilot.
Kian tahun acara Reuni Huey ini kian populer. Ini tahun ke-7. Selama enam tahun terakhir lancar saja. Inilah acara tahunan menyambut hari kemerdekaan yang bernuansa patriotik.
Pendaftar ‘’reuni bersama Huey’’ itu umumnya keluarga tentara. Atau pensiunan. “Kami ini keluarga patriot. Ayah veteran perang dunia ke-2. Kakak juga tentara,” ujar keluarga pilot seperti dikutip di berbagai media di Amerika.
Lalu, kakak-adik itu sama-sama bertugas di Perang Vietnam.
Di perang yang dimenangkan Vietnam itu, Huey mengangkut banyak sekali tentara. Mondar-mandir. Maka masih banyak tentara yang ingin merasakan lagi naik Huey. Kali ini tanpa merasa takut ditembak dari bawah.
Ternyata jatuh juga akhirnya. Senja itu ditutup dengan duka.***