PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Bank Riau Kepri resmi bertransformasi menjadi Bank Riau Kepri Syariah. Jika tidak ada aral melintang, wajah baru bank milik daerah ini bakal diluncurkan langsung oleh Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, Kamis (25/8) hari ini. Untuk itu, Ketua DPRD Riau Yulisman berharap seremonial peluncuran BRK Syariah dapat berjalan baik dan sesuai dengan harapan. Apalagi, acara peluncuran dihadiri langsung oleh orang nomor dua di Republik Indonesia.
"Alhamdulillah waktu yang dinantikan oleh seluruh masyarakat Riau telah tiba. Di mana, Bank Riau Kepri yang menjadi kebanggaan masyarakat Riau, besok (hari ini, red) resmi bertransformasi ke sistem syariah. Tentu kita harapkan dengan sistem baru ini dapat mendapatkan benefit yang lebih baik lagi bagi nasabah dan seluruh masyarakat Riau," ucap Yulisman, Rabu (24/8) atau sehari jelang peluncuran.
Dikatakan Yulisman, ada banyak keuntungan dari transformasi sistem perbankan syariah. Utama sekali tentunya menghilangkan sistem riba yang selama ini menjadi momok khususnya bagi
nasabah muslim. Apalagi saat ini pemerintah tengah menggelorakan sistem ekonomi syariah yang tentunya membuat nasabah dan pihak bank sama-sama memiliki untung. Dengan begitu, BRK Syariah akan dapat memunculkan minat yang lebih besar lagi bagi masyarakat.
Selain itu, Yulisman berharap, dengan kehadiran Wapres Ma’ruf Amin saat peluncuran dapat menghadirkan semangat baru serta motivasi bagi manajemen BRK Syariah untuk memberikan pelayanan lebih baik lagi. Dia meyakini, dengan sistem baru ini BRK Syariah dapat menjadi bank daerah terbaik di Indonesia. Serta memberikan dampak yang positif pula terhadap pembangunan Bumi Lancang Kuning.
"Tentunya kita yakini, optimis, BRK Syariah bisa menjadi bank milik daerah terbaik di Indonesia. Dengan potensi pasar yang cukup luas, BRK Syariah diharapkan bisa memberikan kontribusi yang lebih besar lagi terhadap pembangunan Provinsi Riau," harap Yulisman.
Terpisah, hal senada juga disampaikan Ketua Komisi III Markarius Anwar. Dikatakan dia, untuk seremonial memang akan berlangsung pada 25 Agustus 2022, hari ini. Di mana pada kegiatan peluncuran secara seremonial akan dihadiri langsung Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin.
"Sistem berubah mulai Senin (22/8). Kalau dengan Pak Wapres itu merupakan seremonial peresmian. Dengan sudah beralihnya mulai dari tanggal 22 Agustus 2022 ini maka ke depan semua sistem sudah syariah di BRK. Kami apresiasi seluruh direksi serta jajaran di BRK memastikan sistem berjalan. Itu pertama," ucap Markarius.
Dikatakan dia, Komisi III DPRD Riau sendiri selaku mitra dari BRK, selalu melakukan pemantauan serta pengawasan terhadap peralihan sistem BRK dari konvensional menjadi syariah. Sebab itu, menjelang penerapan sistem syariah perdana, dirinya selalu menjalin komunikasi dengan jajaran manajemen serta direksi BRK Syariah guna mengetahui persiapan penerapan sistem baru tersebut.
"Karena ini perlu tenaga. Akhir pekan lalu kami dapat informasi manajemen sampai lembur untuk memastikan sistem berjalan," tuturnya.
Dengan sudah berjalannya sistem syariah di bank daerah milik Provinsi Riau dan Kepulauan Riau ini, pihaknya berharap BRK Syariah dapat meminimalisir gangguan yang terjadi akibat penerapan sistem baru. Memang, sambung Markarius, gangguan yang ada pada saat penerapan sistem perdana pasti akan ada. Namun tetap harus diminimalisir dengan profesionalitas kerja.
"Yang kedua kita berharap dengan perubahan sistem, di awal bisa saja ada gangguan segala macam. Kita harap pelayanan tetap menjadi yang utama. Jadi nasabah tetap nyaman datang ke BRK Syariah berurusan walaupun di tengah kesibukan staf melakukan perubahan sistem," sambungnya.
Terakhir, Markarius berpesan agar BRK Syariah dapat menjaga keamanan serta kenyaman nasabah dalam menyimpan dana. Dari permasalahan yang pernah terjadi, manajemen BRK Syariah diharapkan lebih ketat dan mengutamakan keamanan uang nasabah dari aksi fraud yang dilakukan oknum pegawai. Sebab, bagaimanapun juga, setelah menyandang status sebagai bank syariah, maka segala tindak tanduk dan perilaku staf BRK Syariah harus sesuai dengan nilai syariah.
"Ketiga berharap faktor keamanan dana nasabah dijaga serius. Karena kalau sudah syariah maka perilaku tindak tanduk staf jajaran direksi harus sesuai dengan nilai syariah. Maka tidak lagi terjadi masalah fraud. Ini harus jadi perhatian serius direksi BRK Syariah tentunya," ujarnya.(adv/nda)