JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Bersamaan dengan pemeriksaan Airlangga oleh Kejagung, gejolak di internal Partai Golkar terus berlangsung. Setelah ada desakan beberapa tokoh senior yang meminta musyawarah nasional luar biasa (munaslub), kontroversi terbaru muncul dari pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Bahlil yang notabene kerabat Airlangga Hartarto di kabinet ikut mendorong evaluasi kinerja Partai Golkar.
Bahlil menyatakan, usulannya soal evaluasi kinerja Golkar sangat wajar. Meski tidak aktif di kepengurusan DPP Partai Golkar saat ini, Bahlil mengaku sudah lama menjadi kader. ”Saya pernah berproses di Golkar,” ujarnya dalam sebuah diskusi.
Sejak 2001, lanjut dia, dirinya pernah menjabat wakil sekretaris Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Papua. Kemudian pada 2009, Bahlil terpilih sebagai bendahara Partai Golkar DPD Papua. ”Saat menjabat bendahara Golkar Papua, maju jadi ketua AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia),” imbuhnya. Kala itu, Bahlil kalah bersaing dengan Dave Laksono, anak Agung Laksono.
Bahlil mengatakan, pihaknya prihatin dengan situasi Partai Golkar. Elektabilitas dalam berbagai survei menunjukkan penurunan. Bahkan, hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) memperlihatkan elektabilitas hanya pada kisaran 6 persen.
Semua kader, kata Bahlil, harus mengambil bagian atas situasi tersebut. ”Termasuk saya untuk membesarkan partai ini,” tegas mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) tersebut. Karena itu, dia mengajak rekan-rekan di Partai Golkar untuk tidak terlalu alergi dengan wacana evaluasi. Bagi dia, dialektika di internal Partai Golkar sudah menjadi tradisi yang berlangsung lama. ”Kalau terasa hatinya agak gimana-gimana gitu, kok itu bukan ciri Golkar,” tuturnya.
Dalam kesempatan sebelumnya, saat bertemu pemimpin redaksi di Jakarta, Bahlil mengisyaratkan kesiapannya untuk maju dalam bursa ketua umum Partai Golkar. Selain nama Bahlil, sosok Luhut Binsar Pandjaitan mengemuka.
Sementara itu, Ketua DPP Golkar Lamhot Sinaga mengkritik manuver Bahlil. Dia menilai Bahlil seperti ilalang yang menjadi benalu di lahan gandum. ”Kami akan mencabut ilalang pengganggu ini walau tidak harus buru-buru,” ujarnya.
Pernyataan Bahlil, lanjut dia, memperlihatkan sarat kepentingan dan syahwat berkuasa. Di sisi lain, dia menduga manuver tersebut terkait dengan dukungan capres. ”Sepertinya Bahlil ingin membawa kapal besar Golkar mendukung capres tertentu,” imbuhnya.
Lamhot menegaskan, Partai Golkar masih sangat solid. Dia mengimbau pihak-pihak yang memiliki keresahan untuk mendiskusikan di internal untuk dibenahi bersama. ”Jangan malah melakukan manuver tertentu yang tidak sejalan dengan partai,” ujarnya. Lamhot menambahkan, Partai Golkar sedang berjuang untuk menjadi pemenang di Pemilu 2024.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman