SURABAYA (RIAUPOS.CO) -- Langit Surabaya berhias pesawat-pesawat TNI-AL, Rabu pagi (24/6). Pasukan Rajawali Flight membentuk formasi dan meliuk-liuk di angkasa. Pertunjukan tersebut mengiringi upacara penyematan brevet penerbang kepada Kepala Staf TNI-AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Marguno.
Tidak hanya mendapatkan brevet penerbang. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) juga dinobatkan sebagai warga kehormatan Penerbang TNI-AL (Penerbal). Penyematan tersebut merupakan bentuk penghargaan atas pemikiran dan gagasan dalam mengembangkan kekuatan TNI-AL. Khususnya di lingkungan Penerbal.
Rangkaian acara dipimpin Komandan Puspenerbal Laksamana Pertama TNI Edwin. Pemberian brevet itu dilakukan di Apron A Bandara Juanda kemarin pagi (24/6). Sebelum penyematan dilangsungkan, KSAL lebih dulu menjalani berbagai prosedur standar operasi penerbangan. Mulai pre-flight inspection, start engine, hingga menerima briefing dari instruktur.
Didampingi Danpuspenerbal, KSAL juga ikut dalam demontrasi udara. Dengan menggunakan helikopter AS565 MBe Panther, pucuk pimpinan TNI Angkatan Laut tersebut melakukan atraksi flypass.
Bukan hanya itu, atraksi lowpass dan formasi boomburst dari pesawat udara G-36 Bonanza juga dipertontonkan.
Dalam formasi boomburst, pesawat tidak hanya melakukan gerakan manuver ekstrem. Pasukan Rajawali Flight juga memberikan ucapan penghormatan.
Dalam sambutannya setelah mendapatkan brevet penerbang, Yudo mengatakan bahwa semua pasukan selalu dituntut meningkatkan profesionalitas. Terlebih dalam masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Meski tidak mudah, lanjut dia, tugas sebagai salah satu unsur sistem senjata armada terpadu (SSAT) tetap dilakukan. Baik Kapal Republik Indonesia (KRI), pesawat, Marinir, maupun pangkalan. "Semua dalam satu kesatuan mendukung tugas pokok TNI Angkatan Laut. Memang, kondisi pandemi ini sangat berat," ucap Yudo kemarin.
Menurut dia, Puspenerbal berperan sebagai mata dan telinga KRI. Termasuk sebagai unsur mendukung distribusi logistik. Baik dari pemerintah daerah maupun pusat. Khususnya yang beroperasi di sekitar wilayah Papua.
Karena itu, KSAL mengungkapkan bahwa pilot atau kru pesawat harus tetap semangat dan sehat di tengah pandemi. Sebab, tugasnya dalam menjaga kedaulatan NKRI sangat berat. Apalagi dengan keterbatasan jumlah pesawat. "Mereka tetap dituntut untuk selalu siap dan menjalankan tugas dengan baik," jelasnya.
Dengan keterbatasan tersebut, KSAL mengimbau Danpuspenerbal harus bisa mengatur jumlah pesawat yang ada. Dengan begitu, pengiriman logistik dan pengamanan kedaulatan dapat terlaksana dengan baik.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi