Nama KSAL Yudo Margono Calon Panglima TNI Semakin Menguat

Nasional | Kamis, 24 November 2022 - 06:06 WIB

Nama KSAL Yudo Margono Calon Panglima TNI Semakin Menguat
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono disinyalir bakal menjadi Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa. (DOK.JAWAPOS.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono disinyalir bakal menjadi Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa. Hal ini setelah adanya pertemuan antara Yudo Margono dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di Gedung Utama Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (21/11/2022) lalu.

“Makna interaksi simbolik jika ada pertemuan Mensesneg Pratikno dengan tiga kepala staf angkatan. Siapa di antara ketiga kepala staf angkatan yang bertemu Mensesneg, itulah dia calon Panglima TNI,” kata Analis komunikasi politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting, Rabu (23/11/2022).


Sebab pertemuan serupa juga sempat dilakukan saat Jenderal Andika Perkasa masih menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Pertemuan Mensesneg dengan calon Panglima TNI dalam ilmu komunikasi, sejalan dengan teori interaksi simbolik.

“Teori yang memiliki asumsi manusia membentuk makna melalui proses komunikasi. Teori interaksi simbolik berfokus pada pentingnya konsep diri dan persepsi yang dimiliki individu berdasarkan interaksi dengan individu lain,” papar Ginting.

Polemik soal calon Panglima TNI ini, sekaligus akan mengakhiri penantian matra laut yang selama delapan tahun masa kepresiden Jokowi belum pernah diberikan kesempatan menjadi Panglima TNI. Sebab pada periode pertama Pemerintahan Jokowi, mempercayakan jabatan Panglima TNI kepada Jenderal Gatot Nurmantyo selama sekitar tiga tahun, kemudian Marsekal Hadi Tjahjanto selama sekitar empat tahun, dan Jenderal Andika Perkasa selama satu tahun.

“Yudo pun akan memimpin Mabes TNI selama satu tahun, karena pada 26 November 2023, ia akan pensiun dari dinas militer,” ucap Ginting.

Terpisah, Anggota Komisi I DPR RI Yan Permendas Mendanas sepakat, perlu ada pergantian matra untuk menduduki jabatan Panglima TNI setelah Jenderal Andika Perkasa yang merupakan dari TNI AD. Hal ini penting, agar tidak ada dominasi di tubuh militer.

“Ya saya pikir penting, supaya jangan sampai didominasi oleh suatu matra, kan itu kembali ke mekanisme internal,” tegas Yan.

Legislator dari Fraksi Gerindra ini juga menghargai keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap seluruh keputusan yang diambil untuk calon Panglima TNI. Namun, dia menggarisbawahi agar tidak memilih matra yang sama untuk jabatan Panglima TNI selanjutnya.

“Tapi semua kan hak prerogative presiden yang kita hargai, tapi tentunya secara internal harus bergilir supaya jangan sampai didominasi juga oleh salah satu matra. Saya pikir itu akan lebih baik untuk TNI sendiri,” ucap Yan.

Meski demikian, Yan mengaku belum ada pembahasan secara rinci mengenai siapa calon Panglima TNI berikutnya di internal Komisi I. “Belum ada, belum ada, sampai sekarang belum ada. Kita masih menunggu aja arahan dari istana,” ungkap Yan.

Sebelumnya, Mensesneg Pratikno mengatakan, pihaknya akan mengirimkan Surat Presiden (Supres) terkait pergantian Panglima TNI pada hari ini. Mengingat DPR akan memasuki masa reses pada 16 Desember 2022 mendatang.

“Surpres penggantian panglima TNI itu kita akan reses juga dalam beberapa waktu ke depan akan reses di DPR. Kita sudah menghitung bahwa pada hari ini akan dikirim kepada DPR surpresnya,” ucap Pratikno di Istana Merdeka, Jakarta.

Meski demikian, Pratikno belum bisa mengumumkan terkait nama yang dipilih Jokowi untuk menjadi pucuk pimpinan di lembaga TNI. Dia memastikan, calon Panglima TNI berikutnya dari Kepala Staf tiga matra di lembaga militer.

“Nanti kalau sudah diterima DPR nanti dari DPR lah yang menyampaikan. Kalau calon Panglima TNI pasti dari kepala staf atau mantan kepala staf yang masih aktif. Kan gitu aja,” pungkas Pratikno.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook