Panglima TNI Pastikan Hukum 3 Anggotanya yang Terlibat di Kasus Penculikan Imam Masykur

Hukum | Jumat, 01 September 2023 - 20:46 WIB

Panglima TNI Pastikan Hukum 3 Anggotanya yang Terlibat di Kasus Penculikan Imam Masykur
Panglima TNI Yudo Margono (MABES TNI)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, memastikan akan memproses hukum secara tuntas anggota Paspampres, Praka Riswandi Manik bersama 2 oknum TNI lainnya yang terlibat dalam penculikan Imam Masykur (25) hingga tewas.

Hal itu dipastikannya dengan tak ada pembebasan hukuman atau impunitas apabila ketiganya terbukti melalui persidangan.


"Ya, ini kan masih proses penyidikan, yang jelas tidak ada impunitas," ujar Yudo usai melakukan apel gelar pasukan pengamanan KTT ASEAN ke-43 di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (1/9/2023).

Yudo menegaskan pihaknya tak akan memberi ampun kepada anggota TNI yang sudah bertindak kriminal. Yudo memastikan bahwa segala proses hukum yang dilakukan terhadap Praka Riswandi, Praka J dan Praka HS akan dilakukan secara transparan.

"Kami sudah terbuka, silakan di-update, diawasi semuanya, tidak ada TNI yang ditutup-tutupi. Kalau memang kriminal itu adalah oknum, sekali lagi itu adalah oknum," imbuhnya.

Seperti diketahui, kasus penculikan yang dilakukan oleh oknum Paspampres bernama Praka Riswandi Manik bersama dua anggota TNI lainnya, yaitu anggota Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat, Praka HS, dan anggota Kodam Iskandar Muda, Praka J, menjadi sorotan.

Ketiganya diduga menculik dan menganiaya seorang warga Aceh bernama Imam Masykur (25) di Ciputat, Tangsel pada 12 Agustus 2023 lalu.

Akibat kejadian ini, Imam tewas dan baru diketemukan sepekan lebih di Karawang. Awalnya, Imam diculik saat berada di sebuah toko di Jakarta pada Sabtu (12/8) lalu. Imam dituding terlibat penjualan obat ilegal itu diminta memberikan uang Rp50 juta kepada pelaku agar bisa dibebaskan.

Akibat permintaan tak dipenuhi, Imam dianiaya hingga tewas bahkan video penganiayaan itu dikirim ke keluarga Imam. Danpomdam Jaya, Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar, sebelumnya mengungkapkan ketiga pelaku sempat mengaku sebagai polisi saat menculik Imam. Setelah Imam tewas, Praka Riswandi dan dua temannya membuang jasad Imam dari atas jembatan waduk di Purwakarta, Jawa Barat.

"Dia dibuang di waduk, di jembatan Waduk Purwakarta. Kemudian hanyut, tanggal 15 (Agustus) ketemu di sungai di daerah Karawang," terang Irsyad.

"Nah, pria tidak dikenal ini [jenazah korban] diamankan kepolisian dibawa ke RSUD. Tanggal 15 ketemunya, tiga hari itu dia di sungai. Tanggal 23 Agustus kita baru ambil jenazah itu," sambungnya.

Sumber: Pojoksatu.id
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook