JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Partai NasDem bersama dengan Partai Demokrat dan PKS berencana mendeklarasikan kesepakatan koalisi pada 10 November 2022. Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan, komunikasi ketiga partai tersebut semakin intens dalam menghadapi Pemilu 2024.
"Sejauh ini masih on schedule 10 November rencananya," kata Willy Aditya kepada wartawan, Ahad (23/10). Dia menjelaskan, komunikasi intens masih terus berjalan untuk menyatukan kesamaan pandangan. Ketiganya mendahulukan terkait pembahasan koalisi. "Kita mengalir, prinsipnya koalisi lebih didahulukan terbangun dibandingkan dengan cawapres," ucap Willy.
Terkait cawapres, kata Willy, pihaknya masih berupaya menentukan kriteria dan mekanisme. Namun, ketiganya terbuka figur cawapres baik dari partai ataupun non partai.
"Belum (ada penentuan) masih berupa kriteria dan mekanisme. Sejauh ini masih dinamis. Kita terbuka baik dari dalam partai maupun luar parpol," tegas Willy.
Terpisah, Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, mengatakan bahwa tim kecil bertemu setiap pekan untuk terus mematangkan rencana koalisi Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera.
"Ada tim khusus setiap minggu memang ketemunya membahas berbagai hal sudah cukup panjang perjalanannya, karena memang kami ini tipikalnya kebetulan dengan Nasdem dengan PKS maunya tuntas," ucap Herzaky dalam diskusi "Utak Atik Tiket Capres" sebagaimana dipantau dari YouTube Survei KedaiKopi, Ahad (23/10).
Tim tersebut membahas mengenai strategi pemenangan Pilpres 2024, selain juga membahas mengenai perubahan maupun desain pemerintahan ke depannya.
"Kami bicara mengenai perubahan, lalu platform seperti apa ke depannya. Kemudian kami bicara mengenai desain pemerintahan seperti apa. Tentu belajar dari berbagai pemerintahan, era sekarang, era Pak SBY, era macam-macam. Jadi, kami ingin yang terbaik. Lalu bukan hanya di situ, kami juga berbicara mengenai bagaimana strategi pemenangan," ujar Herzaky menegaskan.(jpg)