HUKUM

Penelitinya Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Ini Respon Kepala BRIN

Nasional | Senin, 24 April 2023 - 21:20 WIB

Penelitinya Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Ini Respon Kepala BRIN
ILUSTRASI (INTERNET)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menyayangkan perbuatan peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin. Menurut Tri Handoko, adanya perbedaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah antara Muhammadiyah dan pemerintah tak perlu dipersoalkan.

"Sangat disayangkan, perbedaan ini memicu isu yang kurang produktif dan disinyalir terkait dengan salah satu sivitas BRIN,” kata Tri Handoko dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Senin (24/4).


Tri Handoko menjelaskan, saat ini BRIN sedang melakukan pengecekan atas informasi dan status dari penulis komentar. Langkah konfirmasi dilakukan untuk memastikan apakah benar sivitas tersebut adalah ASN di BRIN atau bukan.

“Saat ini BRIN sedang melakukan pengecekan kebenaran atas informasi. Apabila penulis komentar tersebut dipastikan ASN BRIN, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai PP 94/2021,” tegasnya.

Tri Handoko mengimbau agar publik tidak terpancing dengan perbuatan pelaku. Seluruh pihak harus menahan diri untuk mencegah polemik.

Sebelumnya, peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin tengah menjadi sorotan publik. Masalah ini dimulai dari tulisan AP Hasanuddin di media sosial yang bermuatan ancaman pembunuhan kepada warga Muhammadiyah.

AP Hasanuddin diketahui menulis komentar terkait perbedaan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah antara pemerintah dengan Muhammadiyah. Komentar itu ditulis dia saat menanggapi unggahan Facebook milik peneliti BRIN Thomas Djamaluddin.

Unggahan Thomas sendiri merespons komentar dari seseorang bernama Aflahal Mufadilah. Dalam komentarnya, Thomas menilai Muhammadiyah sudah tidak taat kepada pemerintah karena tidak mengikuti ketetapan pemerintah terkait Lebaran 2023.

"Eh, masih minta difasilitasi tempat salat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," tulis Thomas.

Komentar Thomas ternyata direspons oleh AP Hasanuddin secara frontal. Hingga kalimatnya bernada ancaman pembunuhan kepada warga Muhammadiyah.

"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," komentar Andi.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook