KASUISTIKA

Komnas HAM Telusuri Kabar Hilangnya Rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan

Nasional | Minggu, 23 Oktober 2022 - 05:16 WIB

Komnas HAM Telusuri Kabar Hilangnya Rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan
Sejumlah warga mendoakan korban tragedi Kanjuruhan di gate 13 Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. (ROBERTUS RISKY/JAWA POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Mulai Kamis (20/10) hingga kemarin (21/10), Komnas HAM kembali mendatangi Stadion Kanjuruhan. Mereka ikut menelusuri kabar hilangnya sebagian rekaman CCTV.

Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam turun langsung. Dia menggali informasi dari sejumlah pihak. Termasuk pengelola Stadion Kanjuruhan. Hasilnya, dia memastikan kalau rekaman CCTV di lobi utama lengkap. Begitu juga rekaman yang menyorot area parkir di stadion.


“Kami mendapatkan video lengkap dan kami pastikan tidak ada yang hilang,” kata dia.

Khusus CCTV di titik 16, atau yang menyorot area parkir, dia mengakui ada kendala teknis. Akibatnya, hasil rekamannya terpotong-potong. Terkadang merekam, terkadang tidak.

Itu terjadi karena sebelum pertandingan antara Arema FC versus Persebaya, kamera di sana sempat diganti. Proses pemasangannya belum sempurna. Ada sistem yang belum tersambung sepenuhnya.

Sedangkan untuk kamera yang berada di lobi utama Stadion Kanjuruhan, Anam memastikan bila rekamannya lengkap. Seperti diketahui sebelumnya, sejumlah pihak sempat menyebut bahwa sejumlah rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan hilang. Kabar itu pertama kali mencuat saat tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) melaporkan hasil investigasinya ke Presiden RI Joko Widodo. Setelah mencuat, sejumlah pihak mulai bergerak mendalaminya. Termasuk Mabes Polri.

Kini, setelah mendapat salinan rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan, Anam menyebut bahwa Komnas HAM akan mendalaminya lebih lanjut. Hasil pendalaman itu akan segera disampaikan ke publik.

“Sekarang DVR CCTV sudah dibawa ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polri,” imbuh dia.

Menurutnya, sehari setelah tragedi Kanjuruhan, polisi langsung meminta rekaman CCTV Stadion Kanjuruhan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, selaku pengelola stadion.

Dia menyebut bahwa proses penyerahannya berjalan baik. Polisi juga sudah menandatangani surat keterangan yang menyebutkan bahwa mereka telah meminta rekaman CCTV itu. Sebelumnya, mantan Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris mengaku tidak tahu perihal kabar hilangnya rekaman CCTV itu. Dia hanya memastikan bahwa Stadion Kanjuruhan sudah dilengkapi CCTV.

“CCTV itu ada semua. Mulai pertandingan sampai akhir pertandingan ada,” kata dia beberapa waktu lalu.

CCTV di Stadion Kanjuruhan tersebar di 32 titik. Mulai dari lapangan, pintu stadion, tempat parkir sampai dengan lobi utama. Haris mengutarakan bila pertemuannya kemarin dengan Komnas HAM dilakukan untuk memberikan keterangan.

“Yang ditanyakan perihal tugas pokok dan fungsi Panpel seperti apa,” kata dia kepada wartawan koran ini kemarin sore.

Dalam pertemuan tersebut, Security Officer Arema FC Suko Sutrisno juga ditemui Komnas HAM. Sayangnya, saat diminta keterangan, dia enggan berkomentar banyak. Suko hanya memastikan bila pintu keluar Stadion Kanjuruhan tidak pernah ditutup saat terjadi tragedi.

“Pintu itu selalu dibuka, sesuai aturan,” kata dia.

Standarnya, 15 sampai 20 menit sebelum pertandingan selesai, pintu harus terbuka. Tujuannya untuk mengantisipasi suporter yang hendak pulang duluan. Juga agar tidak terjadi antrean.

Sebelumnya, Kamis lalu (20/10) Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo memastikan bahwa pihaknya sudah melakukan rapat dengan TGIPF terkait hilangnya rekaman CCTV itu.

Saksi ahli dari pakar IT dan pihak ketiga yang memasang kamera CCTV di Stadion Kanjuruhan juga sudah dimintai keterangan. Hasil rapat dan pendalaman lebih lanjut bakal segera disampaikan pihaknya.

“Supaya kompeten, mereka (yang kami minta keterangan) juga akan menyampaikan penjelasannya,” kata dia Kamis lalu.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook