JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Dua tenaga medis dilaporkan ditembak KKB (kelompok kriminal bersenjata) di Wandai, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Jumat (22/5). Satu orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Kapolres Intan Jaya AKBP Yuli Karre Pongbala seperti dilansir dari Antara mengakui, dari laporan yang diterima dua petugas medis yang tergabung dalam Satgas Covid-19 Intan Jaya yakni Almalek Bagau dan Eunico Somou ditembak KKB saat hendak mengantar obat-obatan terkait Covid-19.
Eunico Somou dilaporkan meninggal akibat luka tembak, sedangkan rekannya Almalek dalam keadaan kritis dan dirawat di Pastoral Wandai. "Rencananya Sabtu (23/5) kami akan ke TKP untuk mengevakuasi korban," ujar Yuli pada Jumat (22/5).
Dia menjelaskan, untuk mencapai lokasi dibutuhkan waktu sekitar lima jam dan harus melintasi jembatan gantung. "Saat ini di Wandai belum ada pos polisi dan tidak ada jaringan telekomunikasi sehingga informasi didapat dari Homeyo," jelas Yuli.
Sebelumnya, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto mengakui ada penembakan warga sipil di Mill 62, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika. Penembakan itu diduga dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang mengakibatkan korban mengalami luka tembak di bagian perut dan leher sehingga kondisi korban tidak sadarkan diri hingga kini.
Menurut Daryanto, insiden tersebut terjadi pada Kamis (21/5). Sebelum korban ditemukan, anggota TNI Satgas Pengamanan PTFI yang berjaga di Pos Mile 59 (Ketinggian Tower) dan Mile 61 (Ketinggian sebelah kanan kandang Gajah) mendengar suara tembakan dan rentetan senjata api laras panjang di sekitar Mile 62, Distrik Tembagapura.
"Setelah beberapa kali mendengar bunyi tembakan tersebut, anggota TNI yang sedang melaksanakan jaga langsung melaporkan kepada tim aparat gabungan TNI/Polri di sekitar pos untuk melihat ke lokasi arah bunyi tembakan," ungkap Daryanto.
Sampai di lokasi kejadian, aparat gabungan TNI/Polri menemukan warga sipil yang sudah tergeletak tidak sadarkan diri dengan luka tembakan di perut dan leher. Aparat gabungan bergegas menghubungi tim patroli Zona Echo dan Zona Delta berikut Mobil Ambulans PT Freeport Indonesia agar segera menuju TKP untuk memberikan pertolongan medis terhadap korban.
"Selanjutnya korban dievakuasi ke SOS Hospital PT Freport Indonesia," ucap Daryanto.
Dia menambahkan, saat dilakukan penyisiran ditemukan identitas korban bernama Sakir Sinen berusia 32 tahun dan amunisi kaliber 5,56 mm sebanyak 30 butir dan kaliber 7,62 mm sebanyak 9 butir. Situasi tempat kejadian sudah diamankan aparat keamanan gabungan TNI/Polri. Sementara itu, Kelompok KKB diduga sebagai pelaku penembakan masih dalam penyelidikan dan pengejaran aparat gabungan TNI-Polri.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi