JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Sebagai efek domino dari terhambatnya aktivitas perekonomian, kondisi ekonomi masyarakat juga secara langsung menjadi terdampak. Sebagai bentuk kepedulian, Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) didukung oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) menginisiasi gerakan sosial berupa pengumpulan donasi untuk membantu keluaga prasejahtera membayar tagihan listrik mereka.
Founder & CEO YCAB Foundation Veronica Colondam mengatakan bahwa gerakan yang diberi tajuk "Light Up" tersebut merupakan lanjutan dari bantuan yang sudah diberikan pemerintah berupa subsidi listrik untuk golongan 900 VA tidak mampu melalui PLN. "Salah satu golongan yang paling rentan terkena dampak ekonomi selama corona adalah masyarakat prasejahtera," ujar Veronica.
Untuk itu, gerakan donasi tersebut akan menyasar pelanggan PLN 900 VA dan 1.300 VA yang belum terbantu subsidi pemerintah. Veronica menyebut bahwa listrik menjadi salah satu biaya rumah tangga yang selalu keluar setiap bulan.
Sehingga dengan adanya bantuan biaya listrik, diharapkan anggaran rumah tangga dapat disimpan untuk kebutuhan pokok yang lebih mendesak. "Target penerima donasi di tahap awal ialah 100.000 keluarga prasejahtera, yang terbagi atas dua komunitas. Komunitas pertama ialah 40.000 ibu-ibu pelaku usaha mikro di kawasan Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Lampung," tambahnya.
Komunitas kedua, lanjut Veronica, adalah 60.000 masyarakat umum yang merasa membutuhkan bantuan keringanan tagihan listrik. YCAB menggandeng berbagai partner, salah satunya pembayaran digital melalui OVO. Masyarakat yang membutuhkan bantuan diarahkan untuk langsung mendaftar di www.lightup.id.
Sementara itu, Senior Executive Vice President Bisnis & Pelayanan Pelanggan PLN Yuddy Setyo Wicaksono mengatakan bahwa PLN sangat mengapresiasi gerakan tersebut. Pada situasi seperti ini, Yuddy menyebut semua bantuan yang dihadirkan bagi masyarakat memberikan tambahan semangat untuk dapat melalui masa-masa sulit. "PLN terlibat langsung membantu dalam penyaluran bantuan ini kepada pelanggan yang menjadi target penerima donasi. Kami harap kegiatan Ini bisa menginspirasi yang lainnya untuk turut membantu," ujarnya.
Di lain kesempatan, mengenai kemungkinan pemberian subsidi untuk golongan 900 VA dan 1.300 VA, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini saat rapat virtual bersama DPR mengatakan bahwa opsi tersebut sangat berat untuk direalisasikan. Dirinya menjabarkan bahwa PLN memerlukan anggaran sebesar Rp16,9 trilun guna menopang kelompok pelanggan tersebut. Keperluan dana tersebut dihitung dari jumlah pelanggan 900 VA yang mencapai 22,7 juta pelanggan, dengan tagihan listrik mencapai Rp143.000 per pelanggan tiap bulan.
Sementara, untuk kelompok pelanggan 1.300 VA tercatat ada sekitar 11,7 juta pelanggan, dengan rata-rata tagihan sebesar Rp221.000 per pelanggan tiap bulan. "Ini di luar kemampuan PLN, hanya pemerintah yang bisa melaksanakan," ujar Zulkifli.(agf/jpg)