Duduk di Kanal, Warga Teluk Meranti Diterkam Harimau

Nasional | Senin, 22 Agustus 2022 - 09:20 WIB

Duduk di Kanal, Warga Teluk Meranti Diterkam Harimau
Personel Polsek Kuala Kampar dan manajemen PT Essa Indah Timber Estate Serapung melakukan evakuasi jasad korban Seha Sopiana Boru Manik, Sabtu (20/8/2022). (MUHAMMAD AMIN AMRAN/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Karyawan PT Essa Indah berinisial Seha Sopiana (44) harus meregang nyawa setelah diterkam harimau. Kejadian ini berlangsung di Areal Konsesi HTI PT Peranap Timber, Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Jumat (19/8).

Kejadian bermula saat korban sedang duduk di pinggir kanal depan barak DHG Perusahaan PT Peranap Timber.


Saat itu, suami korban melihat seekor harimau keluar dari kanal dan langsung menerkam korban dari arah belakang korban.

Hal ini sebagaimana diceritakan Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, Ahad (21/8). Dilanjutkan Kombes Sunarto, setelah suami korban melihat kejadian tersebut ia langsung memanggil anaknya untuk melihat korban yang sudah diseret oleh harimau ke arah hutan akasia. Suami dan anak korban beserta anggota kru lainnya bergegas mengejar dan mencari korban. Saat itu korban terlihat tergeletak di dekat menara api dengan kondisi luka cakar pada wajah.

"Namun harimau tersebut masih menunggu di sekitar korban. Sehingga suami korban dan anggota kru tidak berani mengevakuasi korban. Pada pukul 20.30 WIB, suami korban dan anggota kru memutuskan kembali ke barak DHG. Setengah jam kemudian, suami korban dan anggota kru kembali mengamati ke tower api tadi," tuturnya.

Namun korban sudah tidak ada lagi di lokasi. Atas kejadian tersebut pihak keluarga korban langsung melaporkan ke pihak manajemen Perusahaan PT Essa Indah Timber Estate Serapung dan menghubungi pihak Polsek Kuala Kampar. Keesokan harinya, Sabtu (20/8), personel Polsek Kuala Kampar dan Manajemen Perusahaan PT Essa Indah Timber Estate Serapung melakukan pencarian terhadap korban.

"Pada pukul 14.30 WIB korban berhasil ditemukan di areal Hutan Grembel PT Peranap Timber dalam keadaan terlungkup dengan kondisi tangan sebelah kiri hilang dan luka terkam bagian muka dan leher serta bagian perut mengeluarkan usus. Korban langsung dievakuasi dan dibawa ke klinik PT Essa Indah Timber Estate Serapung," ujarnya Sunarto.

Terkait konflik manusia dan satwa dilindungi Harimau Sumatera di Pelalawan, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau Genman S Hasibuan menyebutkan, pihaknya langsung melakukan berkoordinasi dengan aparat pemerintah daerah setempat termasuk kepolisian sejak Sabtu (20/8).

Pihaknya meminta agar masyarakat maupun pekerja  agar tidak beraktivitas di sekitar lokasi kejadian untuk sementara waktu. "Kami juga meminta manajemen perusahaan untuk mengimbau karyawannya agar tidak keluar kamp dengan jumlah sedikit pada waktu-waktu satwa harimau sedang aktif. Kami juga sudah mengambil langkah-langkah diperlukan untuk menghindari agar peristiwa itu tidak terulang.

Genman Hasibuan menyebutkan, BBKSDA Riau juga memasang kamera trap di lokasi yang diduga menjadi jalur pergerakan harimau yang baru saja menerkam manusia tersebut. Sebuah tim, menurut dia, kini juga melakukan patroli pengamanan harimau di sekeliling lokasi kejadian.(nda/end)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook