KONFLIK HARIMAU DAN MANUSIA

Pencari Kayu Warga Meranti Tewas Diterkam Harimau, Begini Kronologis Kejadiannya

Siak | Selasa, 20 Desember 2022 - 13:06 WIB

Pencari Kayu Warga Meranti Tewas Diterkam Harimau, Begini Kronologis Kejadiannya
Situasi hutan Sungai Belat, Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Senin (19/11/2022). (ISTIMEWA)

SIAK (RIAUPOS.CO) - Seorang pencari kayu mahang di hutan Sungai Belat, Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, bernama Acai (50), tewas diterkam harimau sumatera.

Korban mencari kayu bersama kepala rombongan Apen (43) warga Penyengat Siak, Cen Cen (20) penebang kayu warga Bengkalis, dan tiga lainnya.


Demikian dijelaskan Kapolsek Sungai Apit AKP J Purba melalui Kanit Reskrim Ipda Deko S. Menurutnya, lokasi yang sulit dijangkau, tidak ada sinyal ponsel, kawasan hutan lebat dan masih terdapat binatang buas dan membahayakan, membuat proses evakuasi berjalan lambat dan jasad korban langsung dibawa pulang oleh kepala rombongan ke kampung korban.

Lebih jauh diceritakannya, korban dan saksi Cen Cen sedang tidur bersama di luar tenda dalam hutan Sungai Belat.

Pada saat itu sekitar pukul 05.00 WIB, Cen Cen mendengar suara gaduh disertai erangan dari arah korban. Saat bersamaan, saksi Apen juga mendengar suara erangan dari arah korban.

“Ketika diperiksa, ternyata korban sudah tidak ada, dan hanya ada bercak darah,” terang Kanit Reskrim.

Dalam situasi masih gelap terlebih berada di dalam hutan, bersama Apen dan Cen Cen, para pekerja kayu mahang lainnya mencari korban. Korban ditemukan tergeletak tidak jauh dari bedeng tempat tidur para pekerja kayu mahang, atau sekitar 10-15 meter dari tenda, dengan kondisi tak bernyawa dan luka pada leher serta wajah.

“Korban diserang saat tidur, lalu diseret oleh bintang buas yang diduga harimau. Harima pergi ketika para saksi mencari dan menemukan korban,” ungkap Kanit.

Selanjutnya sekitar pukul 16.00 WIB, korban dievakuasi dan dibawa ke kampung halaman di Kampung Pangkalan Balak.

Camat Sungai Apit Tengku Mukhtasar mengungkapkan, korban warga Pangkalan Balak, Kepulauan Meranti yang sedang mencari kayu mahang bersama temannya di Sungai Belat.

“Konflik manusia dan harimau ini, saya harapkan menjadi perhatian semua pihak, untuk mencarikan solusi dan jalan keluar,” kata Camat Tengku Mukhtasar.

Menghindari agar kejadian serupa tak terulang, Camat Tengku Mukhtasar berharap masyarakat tetap berhati-hati dan menjaga kewaspadaan.

Tidak beraktivitas sendirian apabila  ke kebun atau ke hutan, dan berkegiatan di kebun atau jauh dari perkampungan tidak sampai senja.

Atas hal ini, Camat Tengku Mukhtasar juga sudah berkoordinasi dengan BBKSDA , agar menurunkan tim dalam melakukan pengamanan dan penyelamatan terhadap hewan buas tersebut.

 

Laporan: Monang Lubis (Siak)

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook