JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Ulama kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) bertandang ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (21/8).
Dai asal Riau itu datang memenuhi undangan MUI yang ingin mengklarifikasi ceramahnya berkaitan dengan salib. Adapun proses klarifikasi UAS dilakukan tertutup kepada pengurus MUI. Setelah klarifikasi, UAS menyampaikan pernyataan secara terbuka.
"Ada lima poin yang ingin saya sampaikan," kata UAS.
UAS menuturkan, dirinya datang ke MUI dalam rangka silaturahmi sebagai pengurus MUI Riau dengan MUI Pusat. Sehingga, kedatangannya tidak bisa diartikan sebagai bawahan ke atasan.
"Karena kami bukan karyawan perusahaan. Namun, silaturahmi antara ustaz di daerah dengan ulama di pusat," ungkap pria kelahiran Asahan, Sumatera Utara itu.
Kemudian, UAS pun menjelaskan duduk perkara ceramahnya yang viral ketika menyinggung salib. Menurut dia, pernyataannya yang menyinggung salib merupakan sebuah jawaban atas pertanyaan jamaah. Dia pun menyebut ceramahnya dilakukan di Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau. Ketika itu dia memang secara rutin setiap hari Sabtu setelah subuh, berceramah dan menyediakan waktu menjawab pertanyaan jamaah.
"Ceramah saya yang di-viral-kan itu adalah menjawab pertanyaan, bukan tema kajian, bukan inti permasalahan," tegas dia.
Selanjutnya, UAS menerangkan ceramahnya yang menyinggung salib itu terjadi di sebuah kegiatan komunitas muslim. Pria 42 tahun itu juga menyebut acara bersifat tertutup.
"Itu disampaikan di tengah komunitas masyarakat muslim di dalam masjid. Di tempat tertutup, di tengah umat Islam dalam kajian khusus, Sabtu Subuh," ucap dia.
Terkait dirinya yang menyinggung salib, UAS tengah berupaya menjelaskan tentang akidah seorang muslim. Dalam Islam, kata dia, malaikat tidak masuk ke dalam rumah kalau di dalam terdapat patung.
"Mengapa malaikat tidak mau masuk ke dalam rumah yang ada patung? Karena di antara tempat tempat tinggal jin adalah patung. Oleh sebab itu, penjelasan itu saya jelaskan untuk menjaga akidah umat Islam. Saya tidak sedang kapasitas perbandingan agama, atau berdebat, atau berdialog, tetapi menjelaskan akidah umat Islam," terang dia.
Dalam poin terakhir, UAS menjelaskan, ceramah Sabtu Subuh sudah lama tidak dilakukannya. Kali terakhir jebolan Al-Azhar Mesir itu menyampaikan ceramah di Sabtu Subuh tiga tahun lalu.
Sementara Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Masduki Baidlowi mengatakan MUI tidak berupaya menghakimi UAS ketika meminta klarifikasi. Sebab, pertemuan itu hanyalah upaya MUI agar video ceramah tersebut tidak merembet ke mana-mana.
"Kami tidak dalam rangka menghakimi Ustaz Abdul Somad, ya. Namun, dalam rangka bagaimana agar persoalan ini tidak melebar," kata Masduki.
Dalam klarifikasi itu, kata Masduki, muncul diskusi antara pengurus MUI dengan dai kondang asal Riau itu. Salah satunya meminta agar ceramah UAS tidak membahas soal-soal yang menganggu perasaan pemeluk agama lain, karena itu dapat berdampak hukum. Meski begitu, Masduki memahami ceramah UAS yang membahas tentang salib. Sebab, ceramah itu disampaikan ketika acara internal.
"Mungkin nanti persoalannya karena ini persoalan hukum, ya, kami tidak masuk ke wilayah itu. Apakah itu masuk wilayah terbuka atau tertutup," jelasnya.(fat/*1)
>>>Selengkapnya baca koran Riau Pos
Editor: Arif Oktafian