"Nama-nama tersebut murni usulan dari beberapa pihak seperti ormas, pengurus masjid, perguruan tinggi dan lain-lain," katanya di hadapan Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin, di Jakarta, Selasa (22/5/2018).
"Untuk penambahan nama-nama, Kemenag akan terus berkonsultasi dengan MUI dan ormas-ormas Islam," jelasnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan, MUI dan Kemenag sepakat untuk membangun program peningkatan kompetensi dai atau mubalig, baik dari aspek materi maupun metodologi melalui program dai bersertifikat.
"MUI mengimbau kepada semua pihak untuk tidak memperpanjang polemik terkait dengan rilis 200 nama mubalig karena dikhawatirkan bisa menimbulkan kesalahpahaman dan fitnah," jelasnya. (esy)
Sumber: JPNN
Editor: Boy Riza Utama