PAMERKAN STRATEGI KOMUNIKASI BARU

BPJS Ketenagakerjaan Optimis Capai 70 Juta Peserta Aktif

Nasional | Jumat, 21 Oktober 2022 - 15:06 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Optimis Capai 70 Juta Peserta Aktif
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo beserta jajarannya menggelar drama musikal kerja keras bebas cemas di Jakarta 20 Oktober 2022. (ISTIMEWA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, jumlah penduduk Indonesia yang bekerja mencapai 135,61 juta orang. Dari angka tersebut 60 persen di antaranya bekerja di sektor informal atau bukan penerima upah (BPU).

Hal ini tentu menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) untuk terus meningkatkan coverage kepesertaan. Pasalnya hingga September 2022, total jumlah peserta aktif BP Jamsostek adalah sebesar 35,6 juta, di mana di dalamnya terdapat pekerja BPU sejumlah 4,6 juta.


Berkaca pada hasil riset yang dilakukan BP Jamsostek, banyaknya pekerja BPU yang belum terdaftar sebagai peserta disebabkan masih kurangnya pemahaman mereka terkait pentingnya perlindungan jaminan sosial. Selain itu mayoritas beranggapan bahwa BP Jamsostek hanya diperuntukkan bagi pekerja formal seperti pekerja kantoran.

Menyikapi hal tersebut, BP Jamsostek melaunching sebuah strategi komunikasi baru dengan mengusung tema "Kerja Keras Bebas Cemas". Strategi ini secara resmi diperkenalkan oleh Direktur Utama BP Jamsostek Anggoro Eko Cahyo lewat sebuah drama musikal yang menggambarkan kegelisahan para pekerja saat mengalami kecelakaan kerja serta perjuangan mereka untuk meraih masa depan yang sejahtera. Gelaran ini sekaligus dijadikan momentum untuk kembali menegaskan bahwa seluruh pekerja berhak atas perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Negara melalui BP Jamsostek hadir untuk memastikan setiap pekerja Indonesia, apapun profesinya, apapun yang Anda kerjakan, Anda berhak untuk sejahtera, Anda berhak untuk dilindungi," ungkap Direktur Utama BP Jamsostek Anggoro Eko Cahyo.

BP Jamsostek menargetkan hingga akhir 2026 akan memiliki 70 juta peserta aktif. Anggoro optimis mampu memecahkan target tersebut menggunakan berbagai strategi, salah satunya pendekatan langsung kepada setiap sektor pekerja BPU seperti nelayan, petani, pedagang maupun profesi lainnya dengan cara dan bahasa yang sesuai karakternya masing-masing. BP Jamsostek juga terus berupaya untuk mengerti kebutuhan para pekerja sehingga diharapkan mereka juga akan lebih mudah memahami pentingnya menjadi peserta BP Jamsostek untuk melindungi diri dari segala risiko yang mungkin terjadi saat mereka bekerja.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pengawas BP Jamsostek yang diwakili Subchan Gatot turut memperkuat komitmen direksi dalam melindungi lebih banyak pekerja BPU.

"Program ini memang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat luas karena memang masyarakat kita mayoritas bekerja di sektor informal. Oleh karena itu kita coba sasar sektor tersebut dengan lebih masif lagi sehingga di tahun 2026 BP Jamsostek bisa mengcover pekerja BPU lebih banyak lagi yaitu sekitar 25 persen dari total target kepesertaan secara keseluruhan," ungkap Subchan.

Di tempat yang berbeda, Kepala BP Jamsostek Kantor Cabang Duri, Achiruddin mengimbau kepada para pekerja sektor informal dan pekerja di lingkungannya agar menjadi peserta BP Jamsostek.

"Kami mengimbau kepada pekerja-pekerja sektor informal untuk segera mendaftarkan dirinya dan pekerja yang ada sekitarnya ke dalam program negara ini, sehingga bersama-sama kita bisa mencegah kemiskinan baru di sekitar kita," pungkasnya.

Seperti yang diketahui dengan cukup membayar iuran sebesar Rp36.800 per bulan, pekerja BPU bisa mendapatkan perlindungan 3 program yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Hari Tua (JHT). Masing-masing program tentu memiliki manfaat yang beragam, mulai dari perawatan tanpa batas biaya jika terjadi risiko kecelakaan kerja, santunan kematian sebesar Rp42 juta dan beasiswa pendidikan anak dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, serta tabungan yang dapat dimanfaatkan ketika memasuki hari tua.

Anggoro menambahkan kini BP Jamsostek juga semakin dekat dengan para pekerja BPU karena proses pendaftaran dan pembayaran iuran dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO) serta kanal kerja sama lainnya.

"Tunggu apa lagi, ayo semua pekerja Indonesia pastikan diri anda terdaftar sebagai peserta BP Jamsostek agar bisa kerja keras dan bebas dari cemas," tutup Anggoro.

Laporan: Henny Elyati (Jakarta)
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook