PDIP Ingatkan Ganjar Tak Lakukan Gimik Politik

Nasional | Kamis, 20 Oktober 2022 - 11:33 WIB

PDIP Ingatkan Ganjar Tak Lakukan Gimik Politik
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merespons pernyataan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menyatakan siap maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menurut Hasto, pernyataan Ganjar soal pencapresan dan pilpres 2024 tersebut tidak seharusnya dijadikan gimik politik.

"Apa yang disampaikan Pak Ganjar jangan sampai jadi gimik politik, karena di dalam berpartai seperti itu semua siap ditugaskan," kata Hasto di Sekolah PDI Perjuangan, Jakarta Selatan, Rabu (19/10).


Hasto juga menekankan, setiap kader PDIP memang harus siap ditugaskan untuk bangsa dan negara. Hal ini pun tidak hanya berlaku bagi Ganjar Pranowo, tetapi juga bagi kader PDIP lainnya.

"Saya lihat kalau dari jawaban Pak Ganjar setiap kader partai kalau untuk bangsa dan negara, ya semua siap. Pak Djarot siap buat bangsa dan negara, Bu Risma siap buat bangsa dan negara, ada Mba Puan, ada Mas Pram (Pramono Anung), ada Pak Anas (Azwar Anas). Misalnya Pak Djarot itu ditugaskan ke Aceh, itu siap untuk bangsa dan negara seluruh kader partai menyatakan siap," ucap Hasto.

Menurut, PDIP belum memutuskan tokoh yang akan diusung pada Pilpres 2024. Saat ini skala prioritas partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini membantu pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa. "Untuk presiden dan wapres skala prioritas saat ini adalah membantu Presiden Jokowi mengatasi berbagai persoalan ekonomi, turun ke bawah termasuk desain untuk berdaulat di bidang pangan," tegas Hasto.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan siap maju menjadi capres 2024. "Untuk bangsa dan negara ini, apa sih yang kita tidak siap," ucap Ganjar, Selasa (18/10).

Ganjar menjelaskan, dirinya sudah menjadi anggota partai sejak 1990-an saat PDI Perjuangan masih bernama PDI. "Bahkan sejak mahasiswa. Masih PDI. Setelah itu berganti PDI Perjuangan. Saya di partai tahun 90-an, maka kalau kita bicara dalam kondisi dua realitas yang ada itu, maka sebenarnya kalau untuk bangsa dan negara, apa sih yang kita tidak siap," papar Ganjar.(jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook