4 TRUK PEMBAWA KOPER JCH RIAU DALAM PERJALANAN

Sisa19.486 Kursi Ditutup Kuota Cadangan

Nasional | Sabtu, 20 Mei 2023 - 10:35 WIB

Sisa19.486 Kursi Ditutup Kuota Cadangan
Ilustrasi (RIAU POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) reguler 2023 resmi ditutup, Jumat  (19/5). Meski ada sisa lebih dari 24 ribu kursi, Kementerian Agama (Kemenag) tidak membuka kembali perpanjangan masa pelunasan. Sebab, sisa kursi itu langsung ditutup kuota cadangan yang sudah melunasi Bipih.

Dari hasil rekapitulasi Kemenag saat penutupan kemarin, sisa kuota berhak lunas reguler ada 19.486 kursi. Kemudian, kuota prioritas lansia tersisa 4.366 kursi. Kuota petugas haji daerah (PHD) tersisa 171 kursi dan pembimbing KBIHU tersisa 253 kursi.


Dengan demikian, total sisa kuota mencapai 24.276 kursi.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab menegaskan bahwa Kemenag sudah tidak membuka perpanjangan masa pelunasan. ’’Karena kuota nasional sudah terpenuhi,’’ katanya, Jumat (19/5).

Saiful menuturkan, sisa kursi tersebut bakal langsung diisi oleh kuota cadangan yang sudah melunasi Bipih. Data Kemenag menyebutkan total kuota cadangan mencapai 55.667 jemaah. Dari jumlah itu, yang sudah melunasi bipih sebanyak 29.775 orang atau 53,49 persen. Dari jumlah tersebut, jumlah kuota cadangan yang sudah melunasi Bipih melebihi sisa kuota reguler. Jadi, sudah cukup untuk menutup sisa kursi.

Saiful mengatakan, jemaah mulai masuk asrama haji pada 23 Mei nanti. Kemudian diterbangkan menuju Madinah pada 24 Mei. ’’Kami kebut proses visanya,’’ ujarnya. Saat ini proses bio visa, sebagai dasar pengajuan visa haji, sudah mencapai 90 persen.

Saiful mengungkapkan, perhitungan tadi baru untuk kuota tetap saja. Belum termasuk kuota tambahan yang berjumlah 8.000 kursi. Dia menyebut skema distribusi dan pelunasan kuota tambahan bakal dibahas bersama DPR Selasa (23/5) pekan depan. Termasuk pembagian untuk jemaah haji khusus, juga masih dipetakan.

Kalangan travel atau penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) berharap segera ada kejelasan pembagian kuota tambahan untuk haji khusus. Di antaranya disampaikan Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Firman M Nur di Jakarta kemarin. ’’Kami siap menyerap kuota tambahan tersebut,’’ ucapnya.

Firman menuturkan, sesuai dengan UU 8/2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, jemaah haji khusus juga berhak menerima alokasi dari tambahan kuota. Dia menyebutkan, alokasi untuk haji khusus adalah 8 persen dari kuota tambahan yang didapatkan pemerintah. Jadi, dari kuota tambahan 8.000 kursi, minimal alokasi untuk haji khusus adalah 640 orang.

Firman mengatakan, dengan memberikan alokasi kuota tambahan untuk haji khusus, peluang penyerapan kuota akan lebih besar. Pasalnya, antrean jemaah haji khusus juga sudah sangat panjang. Saat ini rata-rata jemaah haji khusus atau dulu dikenal dengan ONH Plus sekitar lima sampai tujuh tahun. ’’Penyerapan tambahan kuota juga dinilai sebagai bagian dari meningkatkan kepercayaan Saudi,’’ jelasnya.

Firman menegaskan, asosiasi travel haji khusus siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk mencari solusi memaksimalkan serapan tambahan kuota. Bagi dia, kolaborasi ini penting, mengingat masa penyelenggaraan haji semakin dekat.

JCH Riau Sudah Siap Masuk Asrama Haji
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau, Dr H Mahyudin MA menyebutkan, jemaah calon haji (JCH) Riau, khususnya jemaah Kota Pekanbaru yang merupakan Kelompok Terbang (Kloter) I Riau telah siap untuk masuk asrama Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau.

Hal itu ditegaskan Mahyudin kepada Riau Pos usai melaksanakan rapat persiapan operasional pelayanan di aula EHA Riau, Jumat (19/5). “Informasi dari Pemerintah Provinsi Riau itu 90 persen siap (asrama EHA), tetapi kami belum meninjau langsung mudah-mudahan itu benar adanya. Sesuai dengan target semua, Pemprov Riau akan menyelesaikan persiapan untuk asrama sampai 20 Mei 2023,” ujarnya, Jumat (19/5).

Di sisi persiapan yang lain, rapat sendiri mengroscek semua bidang terkait kepastian kesiapan menyambut kedatangan JCH di asrama haji. Jemaah pertama yang bakal masuk asrama haji dijadwal pada 23 Mei 2023 pukul 17.00 WIB.

Selain itu, sudah didapatkan informasi terbaru pihak Kemenag kabupaten/kota sudah mengklaim kesiapannya. Baik di bidang penerimaan, bidang pemberangkatan, bidang kesehatan, konsumsi, penempatan kamar, pembinaan jemaah, dan keamanan.

Pihak sekretariat juga sudah menyatakan kesiapan dalam hal penyambutan para jemaah. “Jadi boleh kami katakan sudah 98 persen kesiapan kami untuk menyambut para jemaah masuk asrama haji,” ungkap Mahyudin.

Mahyudin mengimbau kepada pihak Kemenag kabupaten/kota untuk menyempurnakan persiapan para jemaah. Karena waktu hanya tersisa sekitar hanya tiga hari lagi untuk keberangkatan jemaah Kota Pekanbaru dan menyusul jemaah asal daerah lain. “Selasa depan itu saat jemaah mulai masuk asrama maka tidak ada lagi kekurangan dan kendalanya,” tambahnya.

Untuk memastikan persiapan telah 98 persen tersebut, akan dimulai dengan simulasi di asrama haji yang direncanakan dilaksanakan pada awal pekan depan. Simulasi itu dimulai dari bus masuk asrama, jemaah masuk kamar dan seterusnya. “Saat simulasi itu baru diketahui seberapa siap dan kekurangan-kekurangan sehingga dapat disempurnakan lagi,” terangnya.

Terkait koper haji, Mahyudin menyebutkan sudah ada komunikasi terbaru dengan pihak pusat. Hasilnya, koper-koper haji tersebut sedang dalam tahap pengiriman dan dibawa empat truk yang sedang menuju Provinsi Riau. “Siang tadi (kemarin, red) kami cek sudah berada di Lampung Timur. Kami perkirakan paling lambat besok sore (Sabtu) sudah sampai. Dan kami sudah buat skenario dan Ahad paginya itu sudah kami antar di Kemenag Pekanbaru,” terangnya.

Mahyudin berdoa semoga tidak ada kendala terhadap pengangkutan koper haji tersebut. Baik terhadap truk pengangkutan maupun saat di perjalanan. “Kami berdoa semoga sopirnya sehat dan perjalanan lancar sehingga distribusi koper bisa dilaksanakan tepat waktunya,” sebutnya lagi.

Mahyudin menyebutkan berat barang bawaan jemaah di koper haji tersebut maksimal 30 kilogram dan tas tujuh kilogram untuk tas tenteng atau tas kecilnya. Menurutnya terkait berat barang bawaan dalam koper haji tidak ada perubahan. “Tidak ada perubahan sesuai dengan ketentuan selama ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah menyiapkan emergency medical team (EMT) untuk penanganan kegawatdaruratan medis pada penyelenggaraan haji 1444 H/2023 M. EMT ini dibentuk sebagai upaya menurunkan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo menjelaskan, EMT dahulu dikenal dengan nama tim gerak cepat. Tim ini difungsikan untuk lebih dekat dengan jemaah haji. Mereka bertugas melaksanakan deteksi dini, tanggap darurat pada kejadian kegawatdaruratan medis, dan melaksanakan rujukan jemaah haji yang membutuhkan perawatan di KKHI dan RSAS.’’Salah satu strategi penyelenggaraan kesehatan haji tahun ini, kami siapkan dokter spesialis sebagai EMT,’’ ujar Liliek.

Setidaknya, ada 15 orang dokter spesialis yang disiapkan. Mereka terdiri atas dokter spesialis bidang anestesi, penyakit dalam, bedah, saraf, dan jantung. Para dokter spesialis ini nantinya ditempatkan di setiap sektor. Sehingga diharapkan kondisi kegawatdaruratan medis lebih cepat tertangani. Selain itu, juga disiapkan 12 orang dokter umum dan 43 perawat IGD/ICU/ER.

’’Tenaga kesehatan kegawatdaruratan tersebut disiagakan untuk memberikan pelayanan di 5 sektor daerah kerja Madinah dan 11 sektor daerah kerja Makkah yang berdekatan dengan pondokan jemaah haji,’’ ungkapnya. Dengan begitu, dapat mempermudah akses jemaah haji kepada pelayanan kesehatan, khususnya kondisi darurat yang tidak bisa ditangani oleh tenaga kesehatan haji di kloter.

Selain itu, EMT disiagakan pada pos sektor khusus. Yakni, di Masjid Nabawi, Terminal Syib Amir Masjidilharam, Arafah, dan Mina. ’’EMT akan kami siagakan untuk selalu mengikuti pergerakan jemaah haji saat pelaksanaan ibadah, terutama pada fase Armuzna,” ujarnya.

Dalam tugasnya nanti, lanjut Liliek, EMT juga berkolaborasi dengan tim penanganan krisis pertolongan pertama pada jemaah haji (PKP3JH), tim perlindungan jemaah haji (linjam), dan layanan lansia yang direkrut oleh Kementerian Agama. Dengan sinergi ini, dia optimistis upaya penanganan kegawatdaruratan medis dapat dilaksanakan lebih optimal. (wan/mia/c17/ttg/ilo/jpg)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook