BASARNAS DAN KNKT BEKALI PENYELAM DENGAN PING LOCATOR FINDER

Kunci Sinyal Black Box

Nasional | Senin, 11 Januari 2021 - 09:33 WIB

Kunci Sinyal Black Box
Tim SAR gabungan dari Denjaka menemukan serpihan Sriwijaya Air di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Perairan Kepulauan Seribu, Ahad (10/1/2021). Tim gabungan menemukan serpihan bodi pesawat, serpihan mesin pesawat, hidrolik kabin penumpang, pakaian, dan KTP-el penumpang. (FEDRIK TARIGAN/JAWA POS)

"Mudah-mudahan, harapan semua, H+3 Senin (hari ini, red), kami bisa mendapatkan hasil semaksimal mungkin," jelasnya. 

Menteri Perhubungan yang turut hadir dalam operasi kemarin menyatakan, misi yang diemban para petugas di lapangan tidak mudah. 


"Pencarian adalah satu kegiatan yang tidak mudah. Tetapi rekan-rekan dari Basarnas, TNI, Polri, dan stakeholder lainnya bahu-membahu melakukan kegiatan ini dengan baik, sehingga kami bisa temukan lokasinya hari ini," jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Sementara itu Kepala Sub Komite Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengungkapkan, sampai dengan 10 Januari 2021, KNKT telah mengirimkan tim menuju lokasi jatuhnya pesawat. 

"Ada tiga investigator pagi ini berangkat ke Tanjung Priok menggunakan kapal Baruna Jaya IV. Pindah ke KRI Rigel bergabung dengan tim untuk melakukan proses pencarian. Jadi, belum ada perkembangan. Penyelidikan masih berlangsung," kata Cahyo kemarin.

Selain itu, tim investigator lain juga tengah melakukan pengumpulan data di Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan atau Airnav Indonesia untuk mengumpulkan rekaman dan transkrip pembicaraan antara Pilot dengan pengatur lalu lintas udara (ATC) di seputar waktu kecelakaan. 

"Tim sudah mendapatkan data mentah dari data radar pergerakan pesawat," katanya. Tim kata Cahyo juga mewawancarai petugas ATC yang bertugas memandu penerbangan itu.

Di lapangan, KNKT telah menerima beberapa serpihan badan pesawat berupa beberapa instrumen penerbangan seperti Ground Proximity Warning System (GPWS) dan radio altimeter. Bagian lain adalah pintu dan bagian ekor sebelah bawah. 

"Namun entah sebelah kiri atau kanan. Pintunya juga kan ada empat. Jadi, belum bisa dipastikan," katanya.

Cahyo menyebut sudah ada beberapa tawaran dari Transport Safety Investigation Bureau (TSIB) Singapura untuk membantu operasi pencarian black box. Pihak NTSB Amerika Serikat juga telah menunjuk perwakilan untuk membantu penyelidikan. 

"Kami masih koordinasi soal izinnya. Karena ada larangan WNA masuk. Nanti kalau sudah ada izin, mereka bisa membantu tim KNKT," jelas Cahyo.

Bantuan personel dan peralatan juga terus berdatangan. Kemenko Marves Kirim Kapal Riset dan Pelatihan ARA Boat "Tugas kami membantu mencari jejak pecahan pesawat sehingga kita bisa melihat melalui perbedaan ketinggian sentimeter untuk mencari sebaran materi di dasar laut terkait pesawat tersebut," ungkap Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Safri Burhanuddin. 

Kapal Riset dan Pelatihan ARA Boat yang memiliki beberapa fitur canggih dalam melakukan proses pencarian objek di kedalaman di bawah 100 meter. Kapal riset hasil kerja sama Indonesia dan Korea Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC), memiliki kemampuan radar, Multibeam Echosounder, Dual Channel Single Beam Echosounder, Sub Bottom Profiler untuk melihat kondisi di dasar laut, CTD dan sensor untuk pengukuran PH, serta Grab Sampler. 

"Kapal ini sudah siap berangkat dari Cirebon dengan ukuran kapal sepanjang 12 meter dengan kapasitas 8 orang awak kapal," kata Safri.

Terpisah, Kadivhumas Polri Irjen Argo Yuwono menuturkan, Ditpolair Polri menerjunkan sejumlah kapal laut dan helikopter. Untuk jumlah kapal laut dari Ditpolairud sekitar tujuh kapal. Yakni, KP Kolibri, KP Elang Laut, KP SBU, KP Sundecus, KPC dan KP Bisma. "Ada tambahan  kapal Polda Metro Jaya," urainya. 

Polda Metro Jaya mengerahkan tiga kapal. Yakni, Kapal 2003, Kapal 2008 dan Kapal Raptor. ”Semuanya berkoordinasi dengan Basarnas mencari pesawat tersebut,” terang mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya tersebut.

Menurutnya, untuk helikopter yang membantu pencarian berjumlah dua unit. Yakni, Helikopter Dauphin As 365 N3 dan Helikopter Bell 429 P 3203. "Untuk personel secara keseluruhan jumlah yang dikerahkan mencapai  192 personel. Itu gabungan ya," urainya.

Sementara Direktur Polairud Brigjen Mohammad Yassin Kosasih menuturkan bahwa upaya pencarian dilakukan di titik yang diinformasikan nelayan. Nelayan mengaku melihat ledakan di udara. 

"Kita mencari mengarah ke TKP," urainya.

Dalam pencarian tersebut bukan tanpa hambatan. Menurutnya, Arus bawah laut cukup kuat. Sehingga, membuat upaya pencarian cukup menyulitkan. 

"Cukup kuat arusnya," terangnya.

Untuk proses pencarian, kapal yang digunakan akan shift per dua jam. Sebab, bahan bakar kapal hanya cukup untuk dua jam. "Selalu bergantian untuk mencari dan evakuasi," terang jenderal bintang satu tersebut.

Dari sisi regulasi, DPD pun memberi masukan agar pemerintah mengevaluasi peraturan soal regulasi penerbangan. Ketua DPD La Nyalla Mattalitti mengungkapkan duka citanya atas musibah Sriwijaya Air ini dan bisa menjadikannya momentum untuk memperbaiki pengawasan terhadap izin kelaikan terbang.

Menurut dia, hal tersebut penting karena penerbangan menjadi sektor krusial untuk negara kepulauan seperti Indonesia. Di mana berbagai daerah lebih mudah terhubung dengan adanya moda transportasi udara. 

"Sektor penerbangan sudah menjadi idola masyarakat dan menjadi moda yang banyak dipilih," ungkapnya kemarin.

Dia berharap proses evakuasi korban dan pesawat dapat diselesaikan dengan lancar dan sesegera mungkin. Baru setelah itu berbagai stakeholder dapat membahas soal peninjauan terhadap regulasi yang berlaku. Terutama bagi petugas di darat yang bertanggung jawab atas teknis pesawat, agar pesawat yang terbang benar-benar dalam kondisi prima dan aman.

"Kita tidak ingin masalah seperti terulang kembali. Kita berharap industri penerbangan Tanah Air bisa terus tumbuh secara sehat dan maksimal melayani masyarakat," lanjutnya.(deb/idr/syn/tau/ted)

Laporan: JPG (Jakarta)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook