JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Harapan untuk mendapatkan bantuan selama masa sulit saat ini masih terbuka. Polri memastikan program bantuan tunai untuk driver ditargetkan mencapai 197.256 peserta. Hingga saat ini baru ada 9.403 peserta yang mendaftar. Program ini bertajuk Polri Peduli Keselamatan Berlalu Lintas dan Pencegahan Covid 19 2020.
Dalam program ini setiap peserta akan mendapatkan Rp1.800.000 yang diberikan bertahap selama tiga bulan. Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Argo Yuwono menuturkan, dari pendataan yang dilakukan Korlantas Polri telah ada dua kali gelombang. Gelombang pertama diikuti 3.413 driver. “Gelombang kedua meningkat menjadi 5.990 driver,” terangnya.
Target pesertanya mencapai 197.256 orang. Dengan begitu peluang untuk menjadi peserta yang mendapat bantuan masih besar. Namun, tentu harus mengikuti pelatihan mengemudi dan protokol Covid 19. “Begitu selesai ikuti dua pelatihan, dapat bantuan,” jelasnya. Menurutnya, anggaran untuk program ini mencapai Rp360 miliar. Anggaran itu hasil dari berbagai realokasi di anggaran Polri. “Jadi diharapkan bisa membantu masyarakat,” paparnya.
Ada persyaratan lain yang juga ditambahkan. Yakni, penerima bantuan program ini belum tersentuh program bantuan pemerintah lainnya seperti, BPJS atau dari kementerian. “Ini agar merata bantuannya,” terangnya.
Dia mengatakan, penerima bantuan juga lebih luas, tidak hanya driver. Namun profesi semacam pengemudi delman, andong dan kernet juga bisa menerima. “Bukan hanya driver mobil,” terangnya.
Sementara Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia Boyamin Saiman menjelaskan, anggaran program ini disebut dari realokasi anggaran. Maka, perlu didetilkan realokasi anggaran apa yang digunakan. “Sehingga transparansinya ada,” jelasnya.
Lalu, bila ada bentuk bantuan dari masyarakat dalam program ini tentunya juga perlu dijelaskan. Siapa pemberi bantuannya, agar jangan sampai ada konflik kepentingan di belakang hari. “Walau saya yakin Polri tidak akan menabrak aturan dalam program untuk rakyat kecil ini,” ujarnya.
Yang juga penting, perlunya perluasan kriteria peserta yang dibantu. Jangan hanya driver, namun masyarakat yang benar-benar memerlukan bantuan. Dengan target yang mencapai hampir 200 ribu peserta ini, tentunya akan bila ada kriteria untuk masyarakat yang kehilangan penghasilan. “Yang kehilangan penghasilan itu bukan hanya driver, tapi juga ada buruh pabrik, tulang bangunan dan sebagainya,” paparnya.
Dia mengusulkan, akan lebih baik bila kriteria itu dibagi dua. Misalnya, driver 100 ribu peserta dan umum 100 ribu peserta. “Bila ini terhubung dengan program pelatihan mengemudi, tentunya semua orang juga mengemudi. Tidak hanya driver,” terangnya.
Sementara Kompolnas mengapresiasi langkah Polri memberikan bantuan. Namun, memang dalam program bantuan semacam ini masalah klasiknya adalah ketepatan sasaran. “Itu yang penting dan perlu prioritas,” jelasnya.
Polri memiliki kemampuan untuk bisa mengecek kondisi dari setiap peserta. Sebab, Polri merupakan institusi yang sampai ke akar. “Ada polsek dan Bhabinkamtibmas yang bisa dikerahkan,” ujarnya.
Dalam program ini memang ada beberapa keuntungan lebih, Yakni, adanya pelatihan yang membuat pesertanya memiliki kemampuan dan pemahaman lebih. “Selain itu juga ada pembukaan rekening di BRI untuk semua peserta. Tentu sangat membantu perbaikan juga,” urainya.(ldr/jpg)