DAMPAK COVID-19

Pemerintah Baru Bisa Penuhi 30 Persen Keperluan Vaksin

Nasional | Rabu, 28 Juli 2021 - 10:17 WIB

Pemerintah Baru Bisa Penuhi 30 Persen Keperluan Vaksin
Ilustrasi (INTERNET)

Forum majelis taklim tersebut juga diharapkan dapat dimaksimalkan untuk sosialisasi pentingnya ikut vaksinasi Covid-19 serta menjalankan protokol kesehatan. Selain itu Zainut mengatakan saat ini Kemenag berupaya melakukan optimalisasi dan percepatan vaksinasi Covid-19 di rumah ibadah, pesantren, dan lembaga keagamaan lainnya.

Khusus untuk pesantren, Zainut mengatakan sangat strategis untuk percepatan vaksinasi Covid-19 dengan sasaran anak-anak usia 12 tahun ke atas. ’’Ada ribuan bahkan jutaan anak-anak usia sekolah yang ada di pesantren seluruh Indonesia,’’ ujarnya.


Demi percepatan vaksinasi terhadap masyarakat, TNI AL terus melakukan terobosan. Setelah jemput bola masyarakat kepulauan, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memerintahkan jajarannya mendatangi kapal-kapal yang sedang lego jangkar karena tidak  sandar di pelabuhan.

"Mendatangi para ABK kapal yang sedang lego jangkar (ship to ship) menggunakan KAL (Kapal Angkatan Laut) maupun kapal-kapal dari perhubungan yang akan bersama-sama untuk memvaksinasi ABK yang ada disana," terang dia.

Kemarin, upaya jemput bola itu dilaksanakan di Cilegon, Banten. Tidak kurang satu KAL, satu kapal patroli keamanan maritim, tiga kapal patroli milik kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), serta lima unit perahu karet mendatangi kapal-kapal yang sedang lego jangkar tidak jauh dari Pelabuhan Merak. Yudo berharap, terobosan yang dilakukan oleh instansinya berpengaruh baik terhadap capaian target vaksinasi. Baik di daerah maupun secara nasional.

Orang nomor satu di TNI AL itu menyatakan bahwa sasaran instansinya masih tetap sama. Yakni masyarakat yang berada di wilayah pesisir. Termasuk diantaranya para ABK. "Nantinya akan kami lanjutkan, tidak hanya di sini saja (Banten, Red)," terang dia.

Pria yang pernah mejabat sebagai panglima Komando Armada I itu pun menyatakan bahwa vaksinasi oleh TNI AL digalakkan setiap hari. Seluruh satuan di bawah jajaran Mabes TNI AL melaksanakan vaksinasi serentak. Untuk itu, selain melakukan jemput bola ke kapal-kapal yang tidak sandar di pelabuhan, kemarin TNI AL juga melaksanakan serbuan vaksinasi di Pelabuhan Merak.

Berdasar data yang dia terima, persentase vaksinasi di Cilegon masih jauh dari target. Yakni berada pada angka 18 persen dari total keseluruhan masyarakat yang harus divaksin. Tidak heran daerah terus didorong meningkatkan persentase vaksinasi. Minimal sampai tembus angka 60 persen.

TNI AL, kata Yudo, hadir untuk mengejar target tersebut. Dia berjanji, pihaknya akan memberikan layanan kepada masyarakat Cilegon selama masih ada yang ingin divaksin. "Sampai berapa pun akan kami layanan, kalau perlu akan kami perpanjang (serbuan vaksinasi di Cilegon) hingga lima hari," ungkap Yudo.

Di lokasi tersebut, pihaknya mengerahkan 60 orang vaksinator. Mereka berasal dari Korps Marinir, Lanal Banten, Polres Bante, Kementerian Perhubungan, dan kantor kesehatan pelabuhan. Dalam sehari mereka menarget menyuntik 1.500 masyarakat. Termasuk petugas di pelabuhan dan ABK yang tengah berada di pelabuhan.

Di samping serbuan vaksinasi yang dilaksanakan oleh tiga matra TNI, Mabes TNI juga segera memulai digital tracing. Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto secara langsung memberi atensi terhadap penerapan strategi tersebut. Dia percaya dengan tracer TNI yang sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia, digital tracing akan berjalan baik.

Serupa dengan vaksinasi, digital tracing dilaksanakan untuk menekan laju pertumbuhan pasien Covid-19. Tugas babinsa, babinpotmar, dan babinpotdira sebagai tracer sangat penting  dalam memutus birokrasi yang begitu panjang. "Para babinsa, babinpotmar, dan babinpotdirga merupakan garda terdepan  yang harus mampu untuk melaksanakan upaya memitigasi atau memotong rantai penularan sampai angka paling rendah," terang Hadi.

Setelah melaksanakan pelatihan dan simulasi, panglima TNI ingin mulai pekan depan digital tracing mulai berjalan. "Saya sampaikan bahwa menjadi tenaga tracer digital dan tracer lapangan adalah tugas mulia yang diberikan oleh pemerintah bagi para babinsa, babinpotmar, dan babinpotdirga  dan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," kata Hadi. Untuk itu, dia berharap 63 ribu tracer yang sudah tersebar di berbagai daerah juga giat melaksanakan tracing.(syn/wan/lyn/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook