WABAH CORONA

Malaysia Lockdown, Pemerintah RI Tak Evakuasi WNI

Nasional | Selasa, 17 Maret 2020 - 20:43 WIB

Malaysia Lockdown, Pemerintah RI Tak Evakuasi WNI
Kuala Lumpur, ibukota Malaysia. (TRAVELOGUE)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Indonesia belum mengambil keputusan soal evakuasi WNI yang tinggal di Malaysia setelah pemerintah setempat akan melakukan isolasi (lockdown) mulai 18 Maret terkait semakin meluasnya pandemi corona.

Lembaga pemerintah yang mengurusi pekerja migran di Indonesia,  Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) pun mengungkapkan bahwa pihaknya tidak akan melakukan evakuasi kepada para pekerja migran yang ada di sana. 


“Untuk evakuasi sendiri itu belum ada dalam rencana, karena warga negara asing (WNA) dan warga negara Indonesia (WNI) di karantina di rumah masing-masing,” terang Kepala Bagian Humas BP2MI, Dina Lutfia, kepada JawaPos.com, Selasa (17/3/2020).

Para pekerja pun di minta untuk mengikuti kebijakan yang berlaku di negara tersebut. Diharapkan, dengan adanya kebijakan itu, penyebaran virus dapat terkendali.

“Karena ada kebijakan lockdown tersebut, bahkan untuk warga negara Malaysia saja tidak boleh ke mana-mana, jadi WNI yangg ada di sana itu mengikuti dengan ketentuan dan aturan yang sudah ada di negara tersebut,” jelas dia.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Migrant CARE, Wahyu Susilo, juga menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia diharapkan untuk tidak melakukan evakuasi kepada para pekerja migran di Malaysia.

Alasan tidak perlunya pemulangan tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia adalah karena Indonesia sendiri tengah membatasi aktivitas di luar rumah untuk sementara waktu. Jika ada pemulangan, maka akan ada aktivitas yang memungkinkan untuk melakukan kontak langsung.

“Kita kan sedang melakukan social distancing. Itu kan (pemulangan TKI, red) akan ada kerumunan, butuh antisipasi, butuh kesiapan infrastruktur transportasi dan sekarang semua sedang down. Jadi mending stay di sana, itu membutuhkan kesiapsiagaan dari perwakilan kita (di Malaysia, red). Sekarang saja kita membatasi ruang gerak, orang diharapkan kerja di rumah, belajar di rumah, dan mendatangkan TKI itu kan kacau sekali,” tutur dia.

Sumber: JawaPos.com
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook