JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) tampil terdepan dalam memperjuangkan Islam wastahiyyah atau moderat yang memegang teguh Pancasila. Apalagi banyak sekali tokoh KAHMI yang tersebar di posisi strategis di republik ini.
“Kepercayaan besar yang diemban KAHMI tentu saja diikuti harapan besar terhadap KAHMI. Harapan berkontribusi besar dalam menghadapi pandemi sekarang ini, berkontribusi besar untuk mengembangkan inovasi bagi kemajuan Indonesia serta tampil terdepan dalam perjuangkan Islam wasathiyyah dan penanaman nilai Pancasila,” ucapnya saat membuka Rakornas III KAHMI secara virtual, Jumat (15/1).
Jokowi mengaku kagum karena banyak sekali tokoh dan kader KAHMI yang menduduki posisi strategis. Mulai dari Kabinet Indonesia Maju, partai politik, pengusaha sukses, birokrasi serta lembaga negara lainnya. Kepala Negara lalu menyebutkan satu persatu kader KAHMI yang ada di kabinet.
“Ada Prof Mahfud MD, ada Prof Muhadjir Effendy, ada pak Zainuddin Amali, ada Pak Syahrul Yasin Limpo, ada Pak Sofyan Djalil, ada Pak Suharso Monoarfa, ada adinda Bahlil Lahadalia dan yang lainnya yang mungkin saya tidak ingat satu per satu,” jelasnya.(jpg)