SIDOARJO (RIAUPOS.CO)- Insiden baku-tembak aparat yang melibatkan dua anggota TNI dengan polisi di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan Jumat (13/11) malam lalu, akhirnya ditanggapi langsung oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Pada insiden itu, dua anggota Komando Daerah Militer III/Siliwangi tertembak.
Menurut Panglima TNI, peristiwa itu bermula saat delapan orang yang tergabung dalam satu tim Detasemen Intel Kodam III/Siliwangi mendapat perintah untuk mengejar pelaku penadah pencurian mobil di Lubuklinggau.
Kejadian tersebut merupakan imbas dari seseorang Yuda yang tidak mengembalikan mobil yang telah disewanya kepada Puskopad Dam III/Siliwangi. Pria tersebut diketahui malah kabur usai menjual mobil tersebut ke penadah di daerah Sumatera Selatan.
Di tengah pemantauan target, kendaraan TNI yang ditugaskan dikepung kendaraan dari tim Buser Polres Muara Enim. Bahkan, seluruh penumpang yang ada di dalam kendaraan TNI tersebut diperintahkan untuk keluar sembari mengangkat tangan.
"Kapten Edi dan Sersan Deden keluar dari kendaraan sambil mengangkat tangan. Namun, keduanya malah ditembak dan senjata dari anggota yang lain dilucuti," ujar Gatot dalam konferensi pers di tengah-tengah perhelatan Piala Jenderal Sudirman grup C di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (15/11) malam.
Kapten Edi mendapat luka tembakan di bagian perut. Sedangkan rekannya, Sersan Deden tertembak di bagian paha.
Konflik kian meruncing saat insiden kembali terjadi di RSUD Siti Aisyiyah Lubuklinggau. Beberapa prajurit yang berniat menjenguk rekannya yang terluka itu justru malah terlibat insiden dengan angota Polri. "Memang benar ada insiden itu. Namun tidak ada yang terluka meski sempat terdengar suara tembakan ke bawah," sahut Gatot. (io/hsn)
Sumber: JPG
Editor: Amzar