JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pemerintah melakukan berbagai persiapan untuk pelaksanaan mudik Idulfitri 2022 agar berjalan aman, lancar, dan sehat. Persiapan itu dibahas melalui rapat koordinasi lintas sektor yang sudah dua kali dilaksanakan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menuturkan, tidak hanya terkait dengan kesehatan, pemerintah juga berupaya menjamin ketersediaan bahan bakar minyak (BBM), gas elpiji, dan bahan pokok selama masa Idulfitri.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menjamin ketersediaan kebutuhan pokok menjelang Idulfitri. Sejumlah bahan pokok bahkan mengalami penurunan harga. Misalnya, gula.
"Harga barang hortikultura seperti cabai merah, cabai merah keriting, dan cabai rawit merah sudah turun lebih dari 15 persen. Begitu juga bawang. Terjadi penurunan harga," ujarnya.
Jumlah pemudik pada tahun ini meningkat sekitar 45 persen jika dibandingkan dengan mudik 2019 sebelum pandemi Covid-19. Karena itu, Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono sebelumnya menuturkan harus mewaspadai potensi kecelakaan. Pada kendaraan umum, beberapa moda juga tidak beroperasi dalam kurun waktu lama.
"Muncul potensi-potensi kecelakaan transportasi jalan akibat bangkitnya kembali mobilitas masyarakat di satu sisi, sementara di sisi lain ditengarai beberapa aspek pelayanan angkutan umum belum siap sebagai dampak pandemi," ujarnya. Penyebab lain kecelakaan adalah kelelahan. Karena itu, KNKT mengimbau tidak mudik dengan motor untuk jarak lebih dari tiga jam.
Jalur tol dari Bekasi dan Jakarta ke arah Cikampek hingga Semarang menjadi titik utama yang diprediksi mengalami kepadatan pada masa mudik Idulfitri nanti. Karena itu, skenario di rute tersebut perlu dipersiapkan.
"Beberapa hari ini dilakukan simulasi penerapan rekayasa lalu lintas yang nantinya bisa menjadi rekomendasi yang terukur dalam pengambilan keputusan," jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Jumat (15/4).
Budi menjelaskan, rekayasa lalu lintas ini bisa dimulai pada 28 April. Bisa juga lebih cepat pada 25 April. "Hasil simulasi ini akan dilaporkan dan direkomendasikan kepada presiden," katanya.
Sektor darat menjadi yang paling krusial untuk ditangani. Sekitar 47 persen dari 85,5 juta pemudik menggunakan jalur darat dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.
Sementara itu, Wakapolri Komjen Pol Gatot E Pramono mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan pos pengamanan, pos pelayanan terpadu, dan gerai vaksinasi di sejumlah titik keramaian dan kerawanan. Pihaknya juga akan menurunkan 144.392 personel untuk melakukan cipta kondisi sebelum dan sesudah Operasi Ketupat terhadap gangguan keamanan yang mungkin muncul. Termasuk dalam percepatan vaksinasi Covid-19.
"Dalam rangka percepatan vaksinasi, untuk wilayah Jabodetabek, diharapkan satu pekan sebelum Idulfitri, cakupan vaksinasi booster sudah mencapai 50 persen," ungkapnya.
Untuk daerah tujuan mudik seperti Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jogjakarta, ditargetkan capaian booster sudah menyentuh angka 30 persen. Percepatan vaksinasi ini dilakukan bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes), satgas, TNI, dan stakeholder terkait lainnya. "Harapan kita tentunya tidak ada lonjakan kasus Covid-19 ketika masyarakat nanti pulang ke kampungnya dan kembali," tuturnya.
Terkait dengan vaksinasi, warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA) yang menerima vaksin Covid-19 di luar negeri maupun campuran dapat menginput data vaksinasi dosis tambahan untuk pengajuan verifikasi vaksin luar negeri melalui website vaksinln.dto.kemkes.go.id. "Sebelumnya, penerima vaksin luar negeri hanya bisa mengajukan verifikasi data vaksinnya satu kali," kata Chief of Digital Transformation Office Kemenkes Setiaji.
Kali ini mereka bisa menginput dosis vaksin tambahan, baik kedua maupun seterusnya. Selain itu, WNI yang menerima vaksin dosis primer lengkap di luar negeri dapat melanjutkan vaksinasi ketiga atau booster di Indonesia melalui vaksin program pemerintah. Tiket vaksinasi ketiga akan muncul di aplikasi PeduliLindungi.(mia/lyn/c14/ttg)
Laporan: JPG (Jakarta)