JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sekitar 500 alumni anggota Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) asal Indonesia sudah kembali dari Syria. Hal itu diketahui dari catatan aparat kepolisian.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian sempat mengeluhkan hal itu. Sebab, mereka yang kembali dari Syriaitu menyebarkan doktrin kepada masyarakat di Indonesia. Keluhan Tito tersebut rupanya ditanggapi Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Dia menilai, pemerintah dan aparat penegak hukum seharusnya sejak awal bisa mencegah ada WNI yang ingin ke Syria. Dengan demikian, sepulangnya WNI dari Syria, mereka tidak menyebarkan doktrin.
Baca Juga :Resmi Diperkenalkan sebagai Tersangka Senpi Ilegal
"Kalau mereka dianggap bermasalah kenapa enggak dari awal dicegah di Imigrasi. Harusnya di situ diselesaikan dong," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Di samping itu, dia pun mempertanyakan kenapa WNI bisa "mondar-mandir" dari Indonesia ke Syria lebih dari satu kali. Padahal, itu melalui proses Imigrasi.
"Jadi, kalau mereka bisa pulang pergi itu lebih dari satu bulan, berarti yang bermasalah keimigrasian kok dibiarkan pulang," tutur Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Diterangkannya, pemerintah pun seharusnya sedari awal memberikan karantina kepada orang-orang yang baru pulang dari Syria. Hal itu dilakukan agar mereka tidak memberikan pemahaman menyimpang ke masyarakat.
"Seluruh yang pulang dari Suriah langsung dikarantina," tuntasnya. (ce1/gwn)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama