TERKAIT KEBIJAKAN NORMALISASI MONETER AS

Presiden Bersyukur Kondisi Rupiah Lebih Baik ketimbang Mata Uang Negara Lain

Nasional | Selasa, 15 Mei 2018 - 17:05 WIB

Presiden Bersyukur Kondisi Rupiah Lebih Baik ketimbang Mata Uang Negara Lain
Ilustrasi. (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Risiko ketidakpastian ekonomi dan volatilitas keuangan global yang dipicu kebijakan normalisasi moneter Amerika Serikat harus diwaspadai oleh semua pihak.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui meminta para pembantunya di Kabinet Kerja untuk juga mewaspadai hal tersebut. Pasalnya, kebijakan keuangan AS di bawah Presiden Donald Trump telah mengakibatkan rupiah dan mata uang negara lainnya mengalami depresiasi terhadap USD.

Kurs USD kini sudah mencapai Rp14.000, tetapi Jokowi tetap bersyukur karena depresiasi rupiah terhadap USD tak separah negara lain.

Baca Juga :MAKI Bakal Gugat ke PTUN, jika Firli Bahuri Tak Diberhentikan Tidak dengan Hormat dari KPK

“Tapi alhamdulillah, dibandingkan negara-negara yang lain kami masih jauh lebih baik dan faktor eksternal yang lain seperti harga minyak, potensi perang dagang Amerika-Tiongkok (Cina, red) serta kondisi geopolitik internasional juga terus harus kami waspadai," katanya saat memimpin rapat terbatas tentang lanjutan pembahasan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2019 di Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Ditegaskan mantan Gubernur DKI Jakarta itu, pemerintah perlu menyiapkan mitigasi ketidakpastian global.

“Serta melakukan antisipasi pergerakan menuju keseimbangan baru ekonomi global," terangnya.

Adapun di bagian akhir arahannya, Jokowi meminta para menterinya fokus menjaga stabilitas keamanan demi percepatan perbaikan kesejahteraan, penurunan kemiskinan, serta penciptaan lapangan pekerjaan.(fat)

Sumber: JPNN

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook