PEKANBARU (RIAUPOAS.CO) - Jemaah calon haji (JCH) wajib ikut manasik haji. Pasalnya, di kegiatan manasik ini JCH mendapatkan pelatihan serta pemahaman tentang rangkaian proses ibadah haji. Berdasarkan jadwal Kemenag Riau, manasik tingkat kabupaten/kota paling lama dilaksanakan bulan depan atau setelah Ramadan.
“Pelaksanaan manasik tingkat kabupaten/kota di Riau dimulai selepas Ramadan. Ini wajib diikuti semua jemaah yang akan berangkat ke Tanah Suci,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau, Syahrudin kepada Riau Pos, Selasa (14/3).
Meski demikian jadwal manasik wajib dilakukan usai Ramadan, JCH mandiri disarankan untuk mengikuti simulasi manasik mandiri yang telah dilaksanakan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), khususnya yang telah mendapat izin operasional dari pemerintah.
Syahrudin mengatakan, ada 11 urutan haji yang harus dipahami JCH saat brhaji nanti dan pengetahuan itu bisa didapatkan saat manasik haji. Ke-11 urutan tersebut adalah melakukan ihram, wukuf di Arafah, tawaf ifadah, sai, mabit di Muzdalifah, dan melempar jamrah Aqabah. Selanjutnya, cukur rambut, melempar tiga jamrah, mabit di Mina, tawaf wada, dan tahalul.
Syahrudin menambahkan manasik haji mandiri tidak diwajibkan kepada setiap JCH. Para jemaah dibebaskan untuk mengikuti manasik mandiri di KBIH manapun. “Sekarang sudah ada yang melaksanakan kegiatan manasik haji mandiri. Silakan JCH mengikutinya. Kalau manasik mandiri tidak wajib,” ungkapnya.
Sementara itu, selain melaksanakan kegiatan manasik secara mandiri. Saat ini jemaah juga sedang mengikuti jadwal pelaksanaan pemeriksaan kesehatan untuk tahap kedua. Pemeriksaan tahap kedua dilaksanakan di setiap puskesmas domisili jemaah.
Puskesmas di Kota Pekanbaru dibuka setiap pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Sebelumnya Kemenag Riau mengajak jemaah untuk datang ke puskemas mengikuti pemeriksaan kesehatan sebagai syarat mendapatkan surat istithoah.(ilo)