Effendi Simbolon Minta Maaf, Fraksi PDIP Berharap Emosi TNI Mereda

Nasional | Rabu, 14 September 2022 - 15:35 WIB

Effendi Simbolon Minta Maaf, Fraksi PDIP Berharap Emosi TNI Mereda
Politisi PDIP Effendi Simbolon. (DOK.JAWAPOS.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon telah menyampaikan permintaan maaf kepada institusi TNI atas ucapannya yang menyebut lembaga militer seperti gerombolan. Permintaan maaf tersebut diharapkan Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto membuat situasi prajurit TNI menjadi lebih tenang.

“Pak KSAD punya tongkat komando bukan sembarang tongkat. Tongkat komando bisa bikin yang marah-marah jadi tidak marah,” kata Utut mendampingi Effendi Simbolon dalam konferensi pers di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2022).


Utut memastikan, pihaknya hanya ingin mendamaikan suasana. Karena itu, pertemuan dan silaturahmi pun akan segera dilakukan, baik dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa maupun dengan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

“Yang jelas semua niat baik, keutuhan jauh lebih penting. Mudah-mudahan segera setelah permintaan maaf. Mudah-mudahan kita bisa ketemu lagi Pak Andika dan Pak Dudung, tapi sekali lagi maksudnya penguatan (TNI),” ucap Wakil Ketua Komisi I DPR RI tersebut.

Sebelumnya, anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon meminta maaf atas pernyataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan, seperti ormas. Effendi mengklarifikasi, TNI terlihat seperti gerombolan, seperti ormas, jika tidak patuh pada perintah atasan.

“Saya menyadari hal itu mungkin menjadi tidak nyaman, kemudian tidak elok, dan juga beberapa pihak tidak nyaman, mungkin merasa tersinggung atau tersakiti akan kata-kata yang keluar dari saya menyangkut seputar, soal gerombolan dan ormas, yang sejatinya sejujurnya saya tidak pernah menstigmakan TNI itu gerombolan, tapi lebih kepada, kalau tidak ada kepatuhan, kalau tidak ada kemudian harmoni dan seterusnya itu seperti gerombolan, seperti ormas,” ucap Effendi dalam konferensi pers di kompleks parlemen.

Kendati begitu, Effendi tetap meminta maaf atas pernyataannya yang mengatakan TNI seperti gerombolan. Ia menyadari pernyataannya itu bisa disalahartikan.

“Berikutnya, saya dari lubuk hati yang paling dalam, saya mohon maaf apapun perkataan saya yang menyinggung, yang menyakiti, yang tidak nyaman di hati para prajurit, siapa pun dia, dari mulai tamtama, bintara, perwira, bahkan sampai para sesepuh, para pihak yang tidak nyaman dengan adanya perkataan yang mungkin diartikan lain,” imbuhnya.

Pernyataan Effendi disampaikan saat rapat bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada 5 September 2022. Effendi menyoroti KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang tidak hadir dalam rapat dan menyampaikan ada isu disharmoni di tubuh TNI.

Effendi mulanya meminta rapat Komisi I DPR saat itu digelar terbuka, termasuk soal isu-isu aktual. Effendi menyebut isu-isu terkait TNI yang diterimanya harus diluruskan. Effendi kemudian menyebut TNI seperti gerombolan.

“Tapi ada apa di TNI ini perlu, gitu. Kalau perlu, setelah kita pembahasan anggaran, kita jadwalkan nanti malam, ya, kita hadirkan Kepala Staf Angkatan Darat, hadirkan Panglima TNI, kepala staf, untuk membahas, kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, yang insubordinary, disharmoni, ketidakpatuhan. Ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya. Tidak ada kepatuhan,” ungkap Effendi.

Pernyataan Effendi Simbolon tersebut menuai protes dari prajurit TNI di sejumlah daerah. Aksi protes disampaikan oleh seorang yang mengaku prajurit TNI Angkatan Darat (AD) bernama Kopral Dua Arif melalui sebuah video yang beredar di media sosial.

Dia mengaku tidak terima dengan pernyataan Effendi yang menyebut TNI seperti gerombolan, menurutnya hal itu dianggap menyinggung institusi TNI.

“Hei, kau, Effendi Simbolon, anggota dewan Komisi I DPR RI. Saya Kopral Dua, saya tidak terima TNI dibilang seperti gerombolan,” ujar Kopral Dua Arif, dalam video yang beredar di media sosial, Selasa (13/9/2022).

Arif pun kemudian meminta anggota DPR RI dari PDI Perjuangan ini untuk segera meminta maaf secara terbuka atas ucapannya tersebut. Arif mengatakan, jika Effendi Simbolon tidak meminta maaf secara terbuka, dia pun mengancam akan mencarinya kemana pun.

“Saya minta, kamu segera maaf secara terbuka kepada TNI,” tegasnya.

Tak hanya prajurit berpangkat Kopral, pernyataan Effendi pun memantik kemarahan Komandan Kodim 0623/Cilegon Kolonel Infanteri Ari Widyo Prasetyo. Pernyatan Dandim 0623/Cilegon ini pun ramai di media sosial.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook