PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Keluarga besar Harian Riau Pos mendapatkan empat penghargaan dalam acara puncak Bulan Bahasa 2020 yang diselenggarakan Balai Bahasa Provinsi Riau (BBPR) di Pekanbaru, Senin (12/10/2020). Selain dua penghargaan untuk Riau Pos sebagai sebuah lembaga media, juga mendapatkan dua penghargaan sastra untuk dua wartawannya.
Empat penghargaan yang diraih tersebut adalah penghargaan utama penggunaan bahasa Indonesia di media daring untuk RiauPos.co dan peringkat kedua untuk Harian Riau Pos di kategori media cetak. Sementara dua penghargaan personal untuk wartawannya adalah Tokoh Sastra Riau 2020 untuk Kunni Masrohanti (Redaktur Pelaksana Riau Pos) dan Hary B Kori’un (Redaktur Pelaksana RiauPos.co) untuk novelnya, Luka Tanah, yang meraih juara kedua kategori Buku Sastra (Novel) Terbaik.
Pemimpin Redaksi Riau Pos dan RiauPos.co, Firman Agus, mengucapkan syukur atas penghargaan yang diraih itu. Dia juga mengucapkan selamat kepada Kunni Masrohanti dan Hary B Kori’un. Menurutnya, empat penghargaan itu memperlihatkan bagaimana dua media ini bekerja sebagai tim tanpa melupakan bakat dan talenta personal yang terus dibangun.
"Tentunya ini tidak terlepas dari kerja keras dan berkat kerja sama tim yang solid. Baik itu tim redaksi Harian Riau Pos dan media siber RiauPos.co," ujar Firman Agus.
Dia berharap, penghargaan ini terus memacu para personal Riau Pos dan RiauPos.co untuk menghasilkan karya jurnalistik berkualitas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik, juga menghasilkan karya kreatif masing-masing di berbagai bidang yang ditekuni.
Balai Bahasa Provinsi Riau sendiri sebagai unit pelaksana teknis (UPT) dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun ini telah mengadakan berbagai upaya pembinaan bahasa Indonesia dengan menyelenggarakan berbagai sayembara, lomba, penilaian kebahasaan dan kesastraan, dan kegiatan lainnya.
Selain penghargaan untuk media dan sastra, juga diadakan pemilihan Wajah Bahasa Sekolah tingkat SMP/MTs Se-Provinsi Riau, Lomba Visualilasi Pantun, Sayembara Menulis Surat Dinas bagi Instansi Pemerintah Se-Provinsi Riau, dan kegiatan lainnya yang juga sudah diadakan sebelumnya.
Kepala BBPR Muhammad Muis, mengatakan, Bulan Bahasa dan Sastra 2020 dihelat oleh Balai Bahasa Provinsi Riau dengan mengangkat tema "Menjalin Indonesia dari Provinsi Riau". Tema itu diambil sebagai simbol mengajak semua kalangan khususnya di Provinsi Riau bersama- sama memartabatkan bahasa dan sastra Indonesia. "Di acara puncak hari ini (kemarin, red) kami berharap semua kalangan mendukung upaya ini. Kita semua harus semakin menumbuhkan rasa cinta dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia," ujar lelaki yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh tersebut.
Dalam acara tersebut, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Prof Endang Aminudin Aziz MA PhD, menjelaskan, puncak Bulan Bahasa 2020 ini nanti akan dilaksanakan pada 28 Oktober 2020 di Jakarta. Tetapi di setiap provinsi pihaknya meminta diadakan acara meriah agar bisa terlihat semarak.
"Di Riau ini jadi provinsi yang pertama saya kunjungi dan hadiri. Ini sebagai bentuk apresiasi karena Riau memiliki kedekatan dengan kelahiran bahasa Indonesia. Kita sampai hari ini merujuk kepada dokumen-dokumen penelusuran sejarah bahwa bahasa Indonesia ini adalah berasal dari Melayu Riau ini," ujar Endang Aminudin.
Selain itu, katanya, Riau memiliki budaya pantun. Budaya pantun ini sedang diusulkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) di UNESCO. Dan Riau juga sangat peduli dengan upaya untuk memartabatkan bahasa Indonesia di ruang publik.
"Itu tiga alasan paling utama saya hadir secara khusus di Riau ini," ungkapnya.
Sementara Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, yang hadir pada acara tersebut mengatakan, bahasa Indonesia itu induknya adadalah bahasa Melayu. Mestinya, kata Edy, mereka yang ada di bumi Melayu bisa menempatkan dan memartabatkan bahasa itu secara tepat.
"Kita menggunakan bahasa yang dibanggakan orang. Sementara banyak dari kita malah mengedepankan bahasa asing. Inilah yang seharusnya kita masyarakatkan. Banggalah kita dengan bahasa kita karena bahasa kita bahasa kita sangat dibanggakan di bumi Indonesia ini," ujar Edy Natar.
Sementara itu Dr Abd Somad Lc MA yang menerima penghargaan kategori Anugerah Bahasa dan Sastra 2020 sebagai Tokoh Agama tidak bisa hadir menerima penghargaan. Namun, secara virtual UAS (panggilan akrab Dr Abd Somad Lc MA) mengucapkan kehormatan yang luar biasa diberikan Allah SWT nikmat menjalankan dakwah agama Islam. "Mudah-mudahan amanah ini bisa saya bawa dan bisa memotivasi saya untuk lebih menyampaikan pesan-pesan terkait bahasa dan sastra Melayu. Hanya Allah yang dapat membalas budi baik Tuan dan Puan yang berada di Balai Bahasa Provinsi Riau," ungkap UAS.(dof)