JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Para WNI yang pulang dari luar negeri tidak akan langsung pulang ke daerah masing-masing. mereka akan diinapkan terlebih dahulu sembari menunggu hasil tes. Mereka akanmenjalani uji PCR untuk meastikan apakah tertular Covid-19 atau tidak. sehingga, yang pulang ke daerah asal adalah mereka yang benar-benar sehat.
Presiden Joko Widodo dalam ratas virtual, Senin (11/5) menjelaskan, dalam dua bulan ke depan masih ada potensi kepulangan ribuan WNI. Khususnya yang menjadi pekerja migran di Malaysia.
"Saya menerima laporan bahwa pada bulan Mei dan Juni ada kurang lebih 34 ribu pekerja migran Indonesia yang kontraknya akan berakhir," terangnya.
Mereka ada yang berasal dari Jatim (8.900), Jateng (7.400), Jabar (5.800), NTB (4.200), Sumut, (2.800), Lampung (1.800), Bali (500), dan sejumlah daerah lain. Sementara, data Kemenlu menunjukkan ada 72.966 BMI yang pulang sejak 18 Maret hingga 10 Mei. Ada pula ABK sebanyak 14.244 orang yang telah kembali. 65 persen BMI kembali dari Malaysia melalui jalur laut dengan jumlah total 47.674 orang. 20 persen melalui jalur dengan jumlah 14.681 orang. Sisanya 15 persen dari Jalur udara atau 10.611 orang.
Bagi mereka, disiapkan sejumlah titik debarkasi. Yakni, Bandara Soetta, Ngurah Rai, pelabuhan Tanjung Priok, Benoa, Batam, Tanjung Balai, plus perbatasan darat di Entikong, Aruk, dan Badau.
"Yang paling penting pelaksanaan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat diberlakukan di semua pintu masuk," terang Menlu Retno Marsudi usai ratas.
Belum lagi jamaah tabligh yang sampai saat ini masih tertahan di India. Juga pulangnya WNI dari sejumlah negara. Seperti Arab Saudi (992), Kuwait (164), Aljazair (391), Mesir (75 + 333), hingga Bangladesh (196) karena berbagai hal. Misalnya masa studi yang telah selesai. Atau WNI yang sudah habis masa tinggalnya dan tidak diperpanjang lagi. Protokol kesehatan sudah diatur dalam surat edaran menkes untuk diberlakukan kepada mereka. Apakah protokol yang dimaksud adalah tes swab PCR, tidak ada jawaban tegas dari pemerintah. Namun, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menjelaskan, para WNI yang pulang akan ditampung sementara di Asrama haji Pondok Gede Jakarta Timur dan Bekasi.
Mereka yang telah melalui pemeriksaan, bila dinyatakan negatif akan diatur kepulangannya ke daerah masing-masing.
"Negatif di sini bukan menggunakan metode rapid test antibody, tetapi menggunakan swab PCR. Sehingga ada jaminan bahwa warga negara kita yang datang dari luar negeri betul-betul dalam keadaan sehat," terang Doni.
Sementara, yang hasil tesnya positif akan dipindahkan ke RS Darurat Wisma Atlet. Sebagian lagi akan dibawa ke Pulau Galang. Untuk Jawa Timur, di Kota Surabaya sedang ada proses penyiapan ruang-ruang isolasi bantuan dan kerjsama Kementerian PUPR dengan pemerintah provinsi dan Gugus Tugas. Sementara itu, ABK asal Indonesia dari luar negeri masih terus berdatangan. Terbaru, puluhan ABK yang bekerja di kapal MV Viking Orion tiba di Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara Senin (11/5). Berdasar data yang diperoleh Jawa Pos dari Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) III Jakarta, total ABK yang turun di Tanjung Priok kemarin sebanyak 42 orang. Terdiri atas 41 pria dan seorang perempuan.(byu/syn/jpg)