BANDUNG (RIAUPOS.CO) -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengaku belum bisa memberikan kepastian sumber penularan Covid-19 di Sekolah Calon Perwira (Secapa) Bandung, Jawa Barat. Menurutnya, banyak variabel yang berhubungan dengan sumber penularan.
"Kita tidak bisa secara konklusif kemudian mengatakan ini penyebabnya, belum. Kami tidak bisa dan itu saya harus katakan apa adanya," kata Andika di Kodam III/Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/7).
Andika menyampaikan, banyak kegiatan siswa Secapa yang bersinggungan dengan orang luar. Seperti ada kegiatan pesiar sehari dalam sepekan. Adapula keluarga siswa yang sehari-hari tetap berbelanja kebutuhan maupun aktivitas lain.
Selain itu staf Secapa pun tidak seluruhnya tinggal di komplek pendidikan. Banyak dari mereka yang pulang ke rumah setelah dinasnya selesai. Berdasarkan itu, tidak mudah menarik kesimpulan sumber penularan terjadi.
Saat ini petugas masih berupaya melakukan tracing terhadap kegiatan para siswa maupun staf yang dinyatakan positif Covid-19. "Tracing di luar juga masing-masing telah memberitahukan kalau ada yang waktu itu ke luar," jelas Andika.
Diketahui, Secapa menjadi kluster baru Covid-19. Bahkan pada Kamis (9/7), Secapa menjadi salah satu penyumbang terbesar Covid-19 di wilayah Jawa Barat. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-29 Achmad Yurianto menjelaskan, sudah selesai dilakukan pemeriksaan epidemiologi sejak 29 Juni terjadi penularan di kluster pusat pendidikan Secapa TNI.
"Positif 1.262 orang tertular. Terdiri dari peserta didik dan beberapa tenaga pelatih di sana," jelasnya dalam konferensi pers, Kamis (9/7).
Dari jumlah yang diidentifikasi, kata Yuri, ada 17 orang yang dirawat di RS Cimahi. Ribuan siswa dan pengajar lainnya diisolasi di Secapa TNI. "Sisa lainya 1.245 tanpa keluhan apapun. Saat ini semuanya kita karantina di wilayah pendidikan Secapa di Bandung," tambahnya.
Yurianto menjelaskan seluruh komplek perwira sudah dilakukan isolasi karantina. Pihak Secapa juga sudah melarang adanya orang keluar masuk secara bebas di area sekolah.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi