SANKSINYA BERAT

Menpora: Tidak Boleh Ada Kerumunan Suporter

Nasional | Kamis, 11 Februari 2021 - 16:05 WIB

Menpora: Tidak Boleh Ada Kerumunan Suporter
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) bertemu dengan Menpora Zainudin Amali pada rapat koordinasi kemarin (10/2). (HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Menanti dalam ketidakpastian. Itulah yang harus dialami stakeholder sepak bola Indonesia terkait dengan kompetisi musim baru.

Sebab, berdasar hasil rapat koordinasi antara Menpora, Polri, PSSI, PT LIB, Satgas Covid-19, dan KONI di kantor Kemenpora kemarin (10/2), belum ada keputusan apa pun soal kapan kepolisian mengeluarkan surat izin keramaian.


Padahal, sekitar 3,5 jam pejabat tinggi Polri yang diwakili Asops Kapolri Irjen Pol Imam Sugianto, Karodalops Sops Polri Brigjen Pol Endi Sutendi, Dirsosbud BIK Polri Brigjen Pol Arif Rahman, serta Kabidyanmas Kombespol Gunawan mendengarkan pemaparan PSSI dan LIB terkait dengan protokol kesehatan.

Dipaparkan langsung oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan Direktur Operasional Kompetisi LIB Sudjarno. Polri pun sudah diberi kesempatan untuk bertanya mengenai protokol kesehatan tersebut.

Sayang, penjelasan yang cukup detail itu kembali belum bisa meluluhkan hati Polri untuk segera menerbitkan surat izin keramaian kompetisi. "Semua harus memberikan waktu dan kesempatan kepada Polri untuk mempelajari hasil rakor tadi," ujar Menpora Zainudin Amali sesudah rapat kemarin.

Zainudin mengerti, bukan hanya stakeholder sepak bola, seluruh masyarakat Indonesia juga berharap Polri mengeluarkan izin keramaian setelah rapat kemarin.

Pihaknya juga memahami alasan Polri harus kembali mempelajari hasil rapat. "Saya meyakini pasti Polri mengeluarkan keputusan terbaik untuk kegiatan sepak bola di tanah air dan penanganan pandemi Covid-19. Semua harus percaya kepada Polri," tuturnya.

Tapi, jika nanti ada keputusan yang sesuai dengan harapan, yakni diterbitkannya surat izin keramaian kompetisi, Zainudin berharap banyak kepada suporter.

Artinya, kompetisi musim ini yang akan dilangsungkan tanpa suporter harus benar-benar ditaati dengan baik. "Tanpa kerumunan serta nobar. Bisa saja suporter tidak ke stadion, tapi nobar, itu tidak boleh ada. Sanksinya berat," ungkapnya.

Hal tersebut dibenarkan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. Dia menyatakan, masalah suporter memang menjadi perhatian luar biasa dalam rapat kemarin. "Bisa dievaluasi lagi izinnya nanti. Kami harap cukup nonton di televisi," jelasnya.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu juga tak lupa menyampaikan rencana jadwal kompetisi baru. Termasuk turnamen pramusim yang sudah dirancang LIB. "Kami akan menunggu hasil keputusan dari Polri. Karena izin keputusan dari Polri, tugas kami hanya menyampaikan prokes," ucapnya.

Sesudah pertemuan kemarin, PSSI dan LIB langsung mengadakan rapat internal sampai malam. Beragam kemungkinan dibahas. Termasuk masukan dan kritik dari Polri serta Satgas Covid-19 terkait dengan protokol kesehatan.

Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita mengatakan, pihaknya akan melengkapi semua protokol kesehatan seperti yang diminta.

"Kampanye terhadap suporter agar tidak berkerumun dan tidak nobar juga lebih diintensifkan," katanya.

Beberapa hari ke depan, protokol kesehatan itu segera dilengkapi. Lalu diberikan ke Polri. "Pekan depan kami koordinasi lagi dengan Polri," ucapnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook