Jalan Lurus Paling Rawan Kecelakaan

Nasional | Minggu, 10 Juni 2018 - 12:44 WIB

Jalan Lurus Paling Rawan Kecelakaan
KECELAKAAN: Bus mengalami kerusakan di bagian depan akibat kecelakaan beruntun di Tol Cipali Km 281, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Sabtu (9/6/2018). (WILDAN IBNU WALID/JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Matangnya persiapan arus mudik membuat jumlah kecelakaan menurun. Jumlah kecelakaan antara tahun lalu dengan 2018 menurun 32,6 persen. Korban meninggal dunia juga menurun 64 persen.  Sesuai data Korlantas Polri, sejak Jumat (8/6) atau hari H-8 hingga Sabtu (9/6) atau H-7 terdapat 70 kecelakaan lalu lintas. Jumlah korban meninggal dunia mencapai 14 orang, untuk korban luka berat mencaai 12 orang dan luka ringan 48 orang.

Direktur Kamsel Korlantas Polri Brigjen Chrysnanda Dwilaksana menuturkan, jumlah kecelakaan menurun 32,6 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 104 kecelakaan. Korban meninggal 2017 mencapai 39 orang. Korban luka berat mencapai 83 orang dan luka ringan 353 orang. ”Karena jumlah kecelakaan menurun, tentu korbannya menurun,” terangnya.

Baca Juga :Hambali Imbau Pemudik Berhati-hati di Jalan

Ada 70 kecelakaan hingga H-7 tersebut terbagi dalam dua jalur, yakni jalur mudik dan nonmudik. Untuk jalur mudik terdapat 57 kecelakaan dan jalur nonmudik mencapai 13 kecelakaan. ”Kami juga mendata jenis kendaraan yang mengalami kecelakaan,” ujarnya.

Kendaraan yang paling banyak mengalami kecelakaan untuk di jalur mudik adalah sepeda motor dengan 10 kendaraan. Disusul dengan kendaraan barang dengan 9 unit. ”Untuk di jalur nonmudik kendaraan yang paling banyak mengalami kecelakaan adalah sepeda motor dengan 73 unit dan disusul mobil penumpang dengan 14 kendaraan,” jelasnya.

Dia mengatakan, Korlantas juga mengambil data lokasi kecelakaan. Ternyata, kecelakaan terbanyak terjadi di jalan lurus, untuk jalur mudik terdapat 11 kecelakaan di jalan yang lurus. ”Untuk di jalur non mudik ada 48 kejadian. Ini kemungkinan karena pengemudi merasa bisa ngebut di jalan yang lurus,” ungkapnya.

Untuk kecelakaan menonjol terjadi pada 8 Juni antara sebuah bus Damri dengan nomor polisi B 7383. Bus tersebut mengalami kebakaran di jalan tol Cipali km 166. Jumlah penumpang yang dibawa saat itu mencapai 26 orang. ”Beruntungnya tidak ada korban dalam kecelakaan tersebut,” paparnya.

Penyebab dari kebakaran adalah rem bus yang mengalami macet. Hingga menimbulkan gesekan yang memicu api, yang merembet dari ban hingga ke bodi bus Damri. ”Ada juga kecelakaan mobil Suzuki dengan nomor H 9411 YA yang menyerempet kereta ai 172 Matarmaja Pasar  Senen-Malang. Lokasi serempetan di sekitar stasiun  Semarang,” tuturnya.

Serempetan dengan KA ini sempat menimbulkan kemacetan kurang lebih 2 km. Menurutnya, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. ”Lokomitifnya aman dan melanjutkan perjalanan,” ungkapnya.

Sementara Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Korlantas Polri Kombespol Benyamin mengatakan bahwa Korlantas melakukan analisa terhada kondisi jalan tol. Khususnya terkait kemacetan. ”Saat ini Kakorlantas dan saya sedang di Palimanan,” tuturnya.

Dari analisa di Palimanan, kemacetan padat merayap terjadi saat berbuka puasa. Pemudik berhenti di bahu jalan untuk berbuka puasa. ”Kondisi inilah yang harusnya diantisipasi pemudik, jangan berbuka di bahu jalan. Namun, segera mencari rest area,” ungkapnya.

Dia mengatakan, masyarakat yang akan mudik diharapkan untuk mematuhi aturan. Namun, juga harus ekstra hati-hati saat waktunya berbuka puasa bila melewati jalan tol. ”Ada banyak yang belum patuh,” paparnya.

Sedikitnya tiga kecelakaan terjadi di jalan Tol Cikopo Palimanan (Cipali) yang menjadi jalur pemudik dari arah Jakarta. Sekitar pukul 14.00 WIB terjadi kecelakaan beruntun di KM 181 arah Palimanan. Tiga orang mengalami luka ringan dalam kecelakaan yang melibatkan enam kendaraan, tiga diantaranya bus. Yakni Bus Metropolitan E7820VB, Bus Pandawa 87 AD 1772 BD, dan Bus Handoyo AA 1412 QA. (idr/jun/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook