TRAFFICKING

Mabes Polri Bongkar Perdagangan 1.000 Orang ke Luar Negeri

Nasional | Rabu, 10 April 2019 - 01:19 WIB

Mabes Polri Bongkar Perdagangan 1.000 Orang ke Luar Negeri
Para tersangka saat digiring di Mabes Polri. (Pojoksatu)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sebuah kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan jumlah korban terbesar diungkap Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri. Tidak kurang dari 1.000 orang telah menjadi korban aktivitas perdagangan ini.

Direktur Tipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Harry Rudolf Nahak mengatakan, ada empat negara yang terbanyak menjadi tujuan TPPO ini, yakni Maroko, Turki, Suriah dan Arab Saudi. ’’Kita cukup prihatin dengan kejadian ini. Karena ini TPPO terbanyak. Polri tidak akan berhenti untuk terus mengungkap kasus TPPO ini,’’ ujar Brigjen Pol Harry Rudolf di Gedung Bareskrim, komplek Mabes Polri, Selasa (9/4/2019).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Harry mengatakan mereka bisa membongkar kasus ini setelah mendapatkan laporan.  ’’Begitu dapat laporan langsung kita lakukan penyelidikan sampai akhirnya bisa membongkar TPPO dari 4 negara tersebut," katanya

Terhadap kasus dengan tujuan Maroko, pihaknya menangkap dua tersangka, yakni Mutiara dan Abbas. Keduanya telah mengirim 500 orang ke Maroko. ’’Mutiara sudah mengirim pekerja migran hingga saat ini ada 300 orang dan untuk Farhan 200 orang. Korban mayoritas berasal dari NTB kemudian dibawa ke Lombok, lalu ke Jakarta, Batam lalu Malaysia. Dari Malaysia baru ke Maroko,’’ jelasnya.

Sementara itu untuk kasus TPPO dengan tujuan Turki, lanjut Rudolf, Bareskrim menangkap dua tersangka yakni Erna dan Shaleha. Keduanya telah mengirim total korban 220 orang. ’’Mereka juga mayoritas merekrut korban dari NTB, dengan diiming-imingi gaji sebesar Rp7 juta dengan bekerja di Istanbul, Turki,’’ ungkapnya.

’’Mereka menggunakan jalur NTB lalu ke Jakarta, lalu ke Oman dan ke Istanbul. Ada korban yang bekerja satu minggu mendapat kekerasan seksual dan tidak digaji,’’ ujarnya. Untuk kasus TPPO dengan tujuan Suriah, pihaknya menetapkan satu tersangka, yakni Abdul Halim alias Erlangga. Mereka telah memberangkatkan sekitar 300 orang.

Sementara untuk TPPO dengan tujuan Arab Saudi, pihak kepolisian mengamankan tiga tersangka. Dua tersangka merupakan warga negara Ethiopia bernama Faisal Hussein Saeed dan Abdalla Ibrahim, sementara satu WNI bernama Neneng Susilawati.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook