BANJARMASIN (RIAUPOS.CO) - Perkembangan teknologi digital yang begitu cepat mempengaruhi terhadap industri media. Informasi kini lebih cepat tersebar dan massif diterima pembaca. Kondisi ini menuntut pelaku industri harus mampu beradaptasi dengan cepat, termasuk jurnalis perempuan yang diharapkan tak ketinggalan.
Hal ini diungkapkan Pemimpin Redaksi Trans7 & CNN Indonesia, Titin Rosmasari, saat menjadi pembicara utama dalam Sarasehan Jurnalis Perempuan Indonesia di Gsign Hotel, Banjarmasin, Ahad (9/2/2020).
"Inilah tantangan lain yang dirasakan industri media. Lalu kita bisa apa. Jawabnya adalah kita pelaku industri media termasuk di dalamnya jurnalis perempuan harus mengikuti perubahan yang sedang terjadi, serta melek informasi dan teknologi. Jika tidak, kita bakal ketinggalan dan jurnalis perempuan tidak bisa tangguh," kata Titin.
Titin mengatakan para praktisi media harus jeli dalam melihat perkembangan teknologi. Keterampilan juga perlu ditingkatkan dalam rangka menghadapi revolusi 4.0.
"Kita perempuan selaku praktisi media perlu memperhatikan karakteristik dan bentuk-bentuk perkembangan teknologi saat ini agar dapat memanfaatkannya secara maksimal dan menyiapkan langkah-langkah antisipasi yang tepat, seperti menyiapkan keterampilan yang dibutuhkan di era Revolusi industri 4.0," ujar dia.
Titin lantas berbagi tips agar bisa bertahan di tengah persaingan era disrupsi saat ini. Menurut dia, komponen terpenting adalah kemampuan penyelesaian masalah kompleks dengan dimulai dari melakukan identifikasi, menentukan elemen utama masalah, melihat berbagai kemungkinan sebagai solusi, melakukan aksi atau tindakan untuk menyelesaikan masalah, serta mencari pelajaran untuk dipelajari dalam rangka penyelesaian masalah. Di sisi lain, tentunya sebagai orang terdepan, harus mendorong jajarannya untuk kreatif dan berinovasi, menjalin komunikasi dan melakukan kolaborasi.
Editor: Deslina