VAKSIN COVID-19

Bakal Jadi Pusat Produksi Vaksin Covid-19, Jaga Kepercayaan Dunia

Nasional | Selasa, 09 Maret 2021 - 02:18 WIB

Bakal Jadi Pusat Produksi Vaksin Covid-19, Jaga Kepercayaan Dunia
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat (HUMAS MPR RI FOR RIAUPOS.CO)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pemanfaatan setiap peluang di masa pandemi Covid-19 harus dimaksimalkan sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat merespon adanya informasi bahwa Indonesia didukung untuk menjadi pusat pengadaan vaksin Covid-19 di ASEAN.


"Peluang itu tidak boleh disia-siakan. Kepercayaan dunia luar terhadap Indonesia ini harus benar-benar dijaga," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat keterangan tertulisnya, Senin (8/3/2021).

Lestari menanggapi Menteri Luar Negeri Cina yang menyatakan bahwa Cina akan serius membantu Indonesia sebagai pusat produksi vaksin Covid-19 di Asia Tenggara.

Rerie, sapaan akrab Lestari, menghargai kepercayaan Cina yang mendukung Indonesia sebagai pusat vaksin Covid 19 untuk kawasan Asia Tenggara.

"Ini harus menjadi peluang bagi Indonesia dalam memanfaatkan pasar vaksin yang masih sangat terbuka," jelas Rerie.

Rerie kembali mengingatkan apa yang pernah disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, di mana penduduk dunia dengan jumlah 7,8 miliar jiwa sebanyak 70 persennya harus divaksin atau sebanyak 5,5 miliar orang agar terbentuk herd immunity

Bila setiap orang perlu dua dosis, maka diperlukan 11 miliar dosis vaksin. Padahal, kapasitas produksi vaksin dunia hanya 6,2 miliar dosis termasuk produksi vaksin TBC, polio, rubela dan lain-lain.

Maka dari itu, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berpendapat, tawaran Cina mendukung Indonesia sebagai pusat vaksin di Asia Tenggara merupakan kepercayaan yang harus dijaga, karena Indonesia dinilai sanggup memproduksi vaksin berkualitas.

"Namun kita juga perlu mengedepankan kehati-hatian dalam dukungan kerja sama tersebut, jangan sampai Indonesia dibatasi hanya boleh memproduksi dan memasarkan vaksin dari Cina saja," tegasnya.

Laporan: Yusnir
Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook