PUNCAK MUDIK DIPREDIKSI 30 APRIL

Tak Ada Penyekatan, Ajak Pemudik Vaksinasi Booster

Nasional | Jumat, 08 April 2022 - 10:21 WIB

Tak Ada Penyekatan, Ajak Pemudik Vaksinasi Booster
Grafis (DOK: RIAUPOS.CO)

JAKARTA (RIAUPOS.C) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi puncak mudik akan terjadi pada 30 April 2022. Segala persiapan mulai dilakukan. Termasuk perbaikan sejumlah ruas jalan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kamis (7/4) Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi inspeksi ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Dalam kesempatan itu, mereka juga rapat koordinasi kesiapan angkutan Idulfitri dengan transportasi udara.


“Ada sekitar 8-9 juta orang yang akan mudik melalui transportasi udara. Untuk itu kami berupaya untuk jauh-jauh hari menyiapkannya, termasuk di Bandara Soekarno-Hatta ini," kata Muhadjir. Menurutnya, Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan menjadi titik sentral. Untuk itu, perlu disiapkan dengan baik, mulai dari prosedur prokes, penyediaan armada dan kelaikannya, serta penyiapan gerai atau layanan vaksinasi Covid-19.

Aspek keselamatan menjadi perhatian utama. Sehingga harus disiapkan dengan baik. “Semoga tidak ada kejadian yang tidak diharapkan selama pelaksanaan mudik, baik keberangkatan maupun baliknya," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Budi Karya Sumadi mengungkapkan, faktor keselamatan dan kesehatan menjadi dua hal penting.  Dia menyatakan puncak arus mudik dengan pesawat udara akan terjadi pada 30 April. Sedangkan puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada 8 Mei. Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang akan dilakukan penambahan jam operasional bandara hingga 24 jam.

“Kita tahu bahwa jumlah pesawat itu relatif menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Oleh karenanya, kita kompensasi dengan jumlah masa operasi bandara lebih panjang," katanya. Hingga kemarin, terdapat 335 armada berbagai tipe dari 11 maskapai penerbangan berjadwal yang siap pada periode angkutan Idulfitri 2022.

Menurut survei dari Badan Litbang Kementerian Perhubungan, angkutan pribadi masih menjadi primadona dalam musim mudik nanti. Diperkirakan ada 36,17 juta orang akan mudik dengan motor dan mobil pribadi. Selanjutnya ada 24,3 juta orang yang menggunakan bus, mobil sewa, travel, dan kapal. Selanjutnya yang menggunakan kereta api ada 7,71 juta orang. Lalu menggunakan transportasi laut sebanyak 1,1 juta orang. Lalu diperkirakan 10,12 juta jiwa menggunakan pesawat.

"Kami sudah koordinasi dengan TNI dan Polri untuk menjalankan mudik dengan baik," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Dia memprediksi puncak mudik terjadi pada 30 April. Sementara puncak arus balik terjadi pada 8 Mei.

"Jawa Timur dan Jabodetabek yang paling banyak mudik," ungkapnya. Tujuan terbanyak masih Jawa Tengah. Sekitar 13,6 juta orang akan mudik dari Jawa Timur. Lalu 13 juta orang akan mudik dari Jabodetabek.

Di Pulau Jawa sendiri, Tol Trans Jawa masih jadi pilihan utama untuk perjalanan darat. Lalu jalur lintas tengah Jawa dan jalan Pantai Utara Jawa (Pantura). Hanya 3,9 persen pemudik yang memilih jalur lintas pantai selatan Jawa. "Jalur-jalur tertentu, jalan tol, saya minta tolong kepada Kementerian PUPR untuk dilakukan perbaikan," bebernya.

Untuk angkutan Idulfitri kali ini, Kementerian Perhubungan mengacu pada surat edaran (SE) yang dikeluarkan oleh Satgas Penanganan Covid-19. Kementerian itu sudah membuat empat SE turunan yang ditujukan untuk moda udara, laut, darat, dan kereta api. Salah satu aturannya terkait vaksinasi Covid-19 dengan pemeriksaan tes kesehatan.

Budi mengakui untuk pemeriksaan kondisi vaksin-19 pemudik di angkutan umum lebih mudah. Namun untuk kendaraan pribadi seperti mobil, lebih sulit mengawasi. “Untuk itu kami di kabinet mengkampanyekan mudik dengan sudah vaksin booster," ujarnya. Dengan adanya kampanye ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk vaksin Covid-19.

"Kami pastikan adanya cadangan kendaraan untuk masing-masing moda," kata Budi. Hal ini dikarenakan ada prediksi lonjakan penumpang karena mudik maupun wisata. Selain itu yang menjadi perhatian adalah kapasitas rest area dan meningkatnya pemudik dengan motor. Pekerja migran Indonesia (PMI) juga berpotensi banyak yang mudik karena pelonggaran yang diberikan.

"Kami tidak lagi melakukan penyekatan dan putar balik," tutur mantan Dirut PT Angkasa Pura II itu. Namun, tetap ada simpul posko layanan masyarakat. Pemudik bisa melakukan pemeriksaan kesehatan.

Untuk meningkatkan keselamatan, Kementerian Perhubungan mengadakan mudik gratis. Motor pemudik bisa diangkut. Budi pun mengimbau agar BUMN dan swasta juga melakukan hal yang sama.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, pihaknya sudah mulai melakukan persiapan jelang mudik Idulfitri. Sejak dua minggu lalu, ia telah mengumpulkan semua Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk merapatkan soal persiapan menyambut mudik tahun ini.

Dia memastikan, ruas-ruas tol yang digunakan mudik oleh masyarakat dari Jakarta siap digunakan H-10 Idulfitri. Saat ini memang, ada sejumlah perbaikan dan pembangunan yang tengah dikebut. Mulai dari pelebaran jalan hingga penambalan jalan berlubang di dalam ruas tol. Misalnya, perbaikan jalan di Bakauheni-Terbangi Besar, Terbangi Besar-Kayu Agung-Palembang. Ruas ini harusnya dilakukan rekonstruksi, namun karena waktu yang tidak mencukupi maka diputuskan untuk sapu lubang terlebih dahulu. "Kami akan menyapu lubang-lubang itu dulu untuk Idulfitri ini, targetnya sampai H-10 semua alat berat sudah keluar dari tol," ujarnya.

Selain itu, rencananya ada dua ruas jalan tol yang akan dipersiapkan untuk dibuka secara fungsional saat momen mudik. Pertama Jakarta-Cikampek (Japek) II bagian Selatan jalur B. Jalur ini disiagakan apabila terjadi kemacetan parah di ruas arah balik Jakarta. Rencananya, jalur sepanjang 8,6 km antara SS Sadang Km 62-SS Kutanegara km 53 akan dibuka. Sehingga, pemudik nantinya akan kembali di sambungkan kembali ke tol Jakarta–Cikampek setelah keluar SS Sadang.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook