JAKARTA dan PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PENERBANGAN umrah secara resmi dimulai lagi hari ini (8/1). Total ada 480 jamaah yang akan diberangkatkan. Mereka dijadwalkan mendarat di Madinah, sebelum menjalani rangkaian umrah di Makkah. Rencana pemberangkatan perdana tersebut disampaikan Kasubdit Pemantauan dan Pengawasan Umrah dan Haji Khusus Kemenag Noer Alya Fitra. Pejabat yang akrab disapa Nafit itu mengatakan, rombongan jamaah perdana berangkat dalam dua flight.
"Berangkat menggunakan maskapai Lion Air dan Qatar Airways," jelasnya, kemarin (7/1).
Nafit mengatakan, sebelum terbang, jamaah menjalani karantina di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Di antaranya untuk menjalani pemeriksaan kesehatan serta pengecekan dokumen-dokumen. Jamaah mulai keluar asrama menuju Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 09.00. Kemudian diterbangkan mulai pukul 13.00 WIB. Pria asal Jember, Jawa Timur itu menuturkan, rute penerbangan pesawat jamaah umrah adalah menuju Madinah. Setiba di Madinah, mereka tidak bisa langsung berziarah ke makam Rasulullah yang berada di dalam Masjid Nabawi. Para jamaah itu wajib karantina dahulu di hotel selama lima hari.
Seusai rangkaian kegiatan di Madinah, jamaah berangkat ke Makkah untuk menjalani umrah. Skenario tersebut dipandang lebih mudah ketimbang jamaah turun di Jeddah. Sebab, mereka harus menempuh perjalanan darat sekitar empat jam. Kemudian dari Madinah ke Makkah sekitar enam jam.
Nafit menambahkan, mayoritas jamaah umrah yang berangkat itu berasal dari Provinsi Jawa Barat.
"Mereka ini sebagian besar jamaah yang keberangkatannya tertunda karena pandemi Covid-19," katanya.
Di antara jamaah itu, bahkan ada yang sebelumnya mengantongi visa umrah. Tetapi, karena tertunda sekitar dua tahun, mereka harus membuat visa lagi. Berdasar data Kemenag, ada 59.757 calon jamaah umrah yang keberangkatannya tertunda akibat pandemi. Arab Saudi menutup pintu kedatangan sejak Maret 2020. Sampai akhirnya, Saudi membuka penerbangan dari Indonesia pada akhir 2021.
Pembukaan jalur itu digunakan untuk mengirim tim advance umrah. Ada 25 orang yang berangkat, berisi pimpinan asosiasi travel umrah. Saat ini mereka sudah kembali ke Tanah Air dan tengah menjalani karantina tujuh hari. Sebelumnya, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengumumkan, pengiriman jamaah umrah dimulai 8 Januari. Umrah kali ini dilaksanakan dengan pengendalian dan pengawasan kepatuhan protokol kesehatan yang ketat.
Masyarakat Riau Bersuka Cita dan Sangat Bersyukur
Terhitung, Sabtu (8/1), masyarakat Indonesia sudah dapat berangkat umrah kembali. Pasalnya, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama RI telah mengeluarkan kebijakan akan dibukanya penyelenggaran umrah dan haji. Kabar bahagia ini disambut suka cita dan penuh syukur, termasuk masyarakat Riau. “Kita sampaikan kabar baik ini kepada jamaah umrah yang sudah mendaftar, dan mereka sangat terharu bahagia, penuh syukur,” ujar Junaidi selaku Ketua DPD Amphuri Riau Kepri kepada pers.
Bukan saja masyarakat muslim, lanjut Junaidi, tetapi kalangan penyelenggara haji dan umrah juga sangat bahagia. Sebab rencana keberangkatan umrah telah lama ditunggu-tunggu umat Islam, sehingga kerinduan ke tanah harom sudah tak terbendung lagi. Halimah (57), salah seorang calon jamaah umrah mengatakan kebahagiaan yang sama ketika mendengar keberangkatan umrah telah dibuka.
“Semoga tidak ada kendala lagi. Kalau ada peraturannya, kami akan ikuti. Hanya saja, tolong karantinanya sebentar saja, jangan terlalu lama,” harap Halimah warga Kota Pekanbaru.
Seperti diketahui, kebijakan umrah dibuka ini berdasarkan rilis resmi yang disampaikan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI Bapak Hilman Latief. Dalam keterangan tersebut dikatakan, bahwa penyelenggaraan ibadah umrah akan kembali dibuka pada 8 Januari 2022. Lebih lanjut ditegaskan, bahwa penyelenggaraan umrah nanti mesti mematuhi protokol kesehatan untuk perlindungan jamaah.
“Jadi, pemberangkatan jemaah umrah rencananya kembali dibuka pada 8 Januari 2022. Tentunya dikarenakan masih dalam masa pandemi Covid-19, penyelenggaraan umrah dilaksanakan dengan pengendalian dan pengawasan terhadap kepatuhan protokol kesehatan secara ketat, baik di tanah air maupun di Arab,” kata Hilman melalui siaran persnya.
Menurut Hilman, kementeriannya telah menggelar rapat lintas kementerian atau lembaga berkaitan dengan Penyelenggaraan Ibadah Umrah tahun 1443 H pada 3 Januari 2022. Dia juga mendapat arahan dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait dengan keharusan penerapan protokol kesehatan ketat tersebut. “PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) yang akan memberangkatkan jamaah umrah juga wajib melaporkan keberangkatan melalui SISKOPATUH,” tuturnya.
Ketentuan lainnya, kata dia, keberangkatan dipiroritaskan bagi PPIU yang menggunakan penerbangan langsung melalui Bandara Soekarno-Hatta. Sedangkan untuk kepulangan jamaah umrah juga harus mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Nasional.
“Keberangkatan empat penerbangan awal mengacu Kebijakan Umrah Satu Pintu (one gate policy) dengan menggunakan asrama haji Jakarta sebagai lokasi screening kesehatan dan titik awal keberangkatan yang dikoordinasikan oleh asosiasi PPIU,” kata dia. Hilman menambahkan, kementeriannya telah bersurat kepada PPIU dan Kanwil Kemenag provinsi se-Indonesia terkait dengan ketentuan penyelenggaraan ibadah umrah di masa pandemi ini. (wan/c7/bay/jpg/ted)
Laporan: JPG dan MUJAWAROH ANNAFI (Jakarta dan Pekanbaru)