JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Anies Baswedan memulai safari politiknya. Usai mendapat mandat sebagai calon presiden dari Partai Nasdem, Gubernur DKI Jakarta itu akan bersilaturahmi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Pertemuan di kantor DPP Partai Demokrat itu rencananya akan berlangsung pukul 09.00 pagi ini. Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Putra Mahendra membenarkan agenda itu. "Saya sampaikan benar rencananya besok hari Jumat, 7 Oktober (hari ini, red) Anies Baswedan akan bersilaturahmi," ujarnya, kemarin (6/10). AHY akan menyambut langsung kedatangan Anies.
Herzaky menjelaskan, silaturahmi politik Anies dan AHY dilakukan atas kehendak bersama, guna menyatukan energi perubahan dan perbaikan bangsa ini. "Sebelum ini, Anies dan AHY sendiri sebagai dua sahabat sudah berulangkali melakukan pertemuan," imbuhnya.
Dalam pertemuan itu, Anies dan AHY akan membahas berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Termasuk dinamika seputar demokrasi Indonesia. Rencananya, AHY akan didampingi oleh pengurus teras Partai Demokrat. Diantaranya Sekjen Teuku Riefky, Bendahara Umum Renville Antonio, para Waketum dan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Andi Mallarangeng. Hadir pula para Wasekjen, para kepala badan, dan para kepala departemen.
Sebelumnya, Herzaky mengakui komunikasi politik akan terus dilakukan Partai Demokrat. Termasuk dengan Anies Baswedan. Meski kader sepenuhnya menginginkan AHY maju dalam pilpres, DPP Demokrat belum sampai pada kesimpulan itu. Saat ini, kriteria masih dalam pembahasan.
Namun, pria asal Kalimantan Barat itu tak menampik, menyandingkan Anies dan AHY menjadi salah satu alternatif yang dikaji. "Kader ada aspirasi, memberikan masukan dan lainnya. Lembaga-lembaga survei juga sudah memberi masukan terkait Anies-AHY ini. Kita jalani saja," tutupnya.
Sementara itu, Partai Golkar dikagetkan dengan pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tanjung yang secara terbuka mendukung Anies sebagai capres. Dukungan itu disampaikan saat acara peresmian Monumen Tritura 66 yang direlokasi ke Taman Menteng, Jakarta Pusat.
Merespons hal itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyatakan, sampai saat ini Akbar masih patuh dengan keputusan organisasi. Yakni hasil munas dan rapimnas Golkar yang memutuskan Airlangga Hartarto sebagai capres.
Menurutnya, apa yang disampaikan Akbar hanya sebatas pernyataan normatif. Akbar hanya memberikan tanggapan terhadap pencapresan seseorang. "Jadi, hanya sekedar ucapan selamat saja," tegasnya.(far/lum/bay/jpg)