TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Sutejo bin Sunaryo salah satu santri terbaik yang dimiliki Pondok Pesantren (Ponpes) KH Ahmad Dahlan, Kabupaten Kuantan Singingi yang sudah menyelesaikan pendidikannya.
Ponpes KH Ahmad Dahlan melakukan pelepasan secara resmi santrinya untuk menimba ilmu agama yang lebih tinggi dalam sebuah upacara pelepasan kader, di halaman Ponpes, Senin (6/8). Sutejo mendapatkan kehormatan khusus. Ia dilepas langsung oleh Bupati Kuansing Drs H Mursini MSi, Pimpinan Ponpes KH Ahmad Dahlan Kuansing, H Mulkan Muhammad Sarin bersama para pengajar.
Menurut Pimpinan Ponpes KH Ahmad Dahlan Kuansing, H Mulkan Muhammad Sarin, dalam memperdalam ilmu agamanya, Sutejo memilih kuliah di Fakultas Syariah wal Qanun, Universitas Internasional Afrika Khourthum, Sudan.
Keberangkatan Sutejo ke Sudan, tidak saja membanggakan Ponpes KH Ahmad Dahlan, tapi juga nama Kabupaten Kuantan Singingi, Riau umumnya. Karena itu, Ia berharap santrinya itu menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh sehingga dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu.
Sutejo merupakan santri ketiga dari Ponpes KH Ahmad Dahlan Kuansing yang melanjutkan pendidikan di Sudan. Karena dua orang santri sebelumnya, juga memilih Sudan
Ini pun ditegaskan lagi Bupati Kuansing Drs H Mursini MSi. Mursini menimba ilmu merupakan keharusan, namun tetap ingat dengan ikrar janji setia kader Pondok Pesantren KH Ahmad Dahlan Kuantan Singingi.
Tokoh Muhammadiyah Kuansing ini meminta setiap santri berusaha keras untuk bisa berprestasi dalam studi dan selesai tepat waktu. “Kita berharap kembali ke pondok sebagai guru, dan ke masyarakat sebagai da’i dan ulama. Selamat kepada anak kami, Sutejo. Semoga amanah untuk belajar di sana bisa dilaksanakan dengan baik,’’ ujarnya.
rajinlah belajar dan semoga menjadi kader yang militan untuk Pondok Pesantren KH Ahmad Dahlan, untuk Ummat dan bangsa,” ujar Mursini.
Mursini menyampaikan untuk seluruh santri dan santriyah untuk rajin belajar di Ponpes. Karena tantangan zaman pada saat ini luar biasa bahayanya bagi generasi Islam. Maka bekali diri dengan ilmu agama dan iman yang kokoh. Suasana berjabat tangan penuh keakraban mengakhiri upacara pelepasan santri.(dac/c)
