JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Pertamina menuntaskan target pelaksanaan BBM Satu Harga tiga bulan lebih cepat dari jadwal. Per 1 Oktober, PT Pertamina (Persero) telah membangun titik ke-161 BBM Satu Harga. Padahal, sampai akhir tahun, Pertamina menargetkan 160 titik distribusi sebagai bagian dari rantai penyaluran BBM Satu Harga.
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, seluruh titik BBM Satu Harga sudah beroperasi penuh. Tapi, statusnya masih dalam tahap uji operasi.
"Dalam dua tahun ini, Pertamina selalu melampaui target," katanya, Jumat (4/10).
Program berskala nasional itu, menurut dia, berlangsung selama tiga tahun dan berakhir pada 2019 ini. Tahun lalu Pertamina memiliki 124 titik distribusi.
Padahal, target saat itu hanya 121 titik. Pada tahun pertama, Pertamina membangun 54 titik. Seharusnya pada tahun kedua (2018), Pertamina membangun 67 titik baru. Tapi, target tersebut terlampaui karena Pertamina memiliki 70 titik penyalur baru.
Tahun ini sampai awal Oktober, Pertamina membangun 37 titik baru. Total, ada 161 titik distribusi BBM Satu Harga di seluruh Nusantara.
Fajriyah menyatakan bahwa titik distribusi BBM Satu Harga itu dibangun di wilayah berstatus 3T alias terdepan, terluar, dan terpencil. Saat ini BBM Satu Harga telah beroperasi di 33 titik di Papua, 17 titik di Maluku, dan 25 titik di Nusa Tenggara.
"Di Sulawesi sebanyak 18 titik, Kalimantan 35 titik, Sumatera 28 titik, dan Jawa-Bali 5 titik," terangnya.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi