Satgas: Vaksin Covid-19 Masih Efektif

Nasional | Jumat, 05 Maret 2021 - 09:56 WIB

Satgas: Vaksin Covid-19 Masih Efektif
Wiku Adisasmito

Wien mengatakan lebih tepat kalau disebut bahwa vaksin Sinovac tetap efektif mencegah kemungkinan seseorang terjangkit Covid-19 yang parah. Atau harus masuk ke rumah sakit karena terinfeksi varian tersebut. Jadi bukan lantas setelah divaksin membuat orang menjadi 100 persen kebal terhadap infeksi mutasi B117 itu. Lebih lanjut dia mengungkapkan beberapa studi menyebutkan efikasi beberapa vaksin yang digunakan sedikit berkurang terhadap varian tersebut.

Wien mengatakan mutasi Covid-19 dari Inggris bukan kali ini terdeteksi di Indonesia. Dia mengatakan pada awal April tahun lalu ditemukan mutasi D614G. Menurut dia mutasi D614G juga lebih cepat menular dibandingkan virus awal Covid-19. Tetapi tingkat penularan mutasi D614G tidak setinggi mutasi B117.


Dia menjelaskan saat ini temuan mutasi B117 di Indonesia sudah masuk ke basis data GISAID. Informasi sementara masih dua kasus Covid-19 di Indonesia yang terdeteksi sebagai mutasi B117.

’’Sekarang sedang dilakukan tracing terhadap mereka yang memiliki kontak dengan dua orang yang terinfeksi varian tersebut,’’ paparnya.

Wien menceritakan ciri khas varian mutasi B117 antara lain terkait dengan mutasi N501Y. Dia menjelaskan pada protein spike mutasi B117 terdapat delapan mutasi asam amino. Di antaranya mutasi N501Y dan delesi atau penghilangan dua asam amino H69 dan V70. Kondisi itu menyebabkan peningkatan kemampuan virusnya dalam menginfeksi sel.

Badan Intelijen Negara (BIN) turut mengambil langkah terkait mutasi virus corona di Inggris yang sudah masuk Indonesia. Deputi VII Bidang Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Purwanto menyampaikan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai stakeholders untuk mengambil langkah strategis.

”Termasuk dalam pengembangan berbagai riset untuk menghadapi mutasi virus itu,” imbuhnya.

Upaya tersebut, kata Wawan, perlu juga dibarengi dengan meningkatkan disiplin penerapan protokol kesehatan, memperkuat penerapan PPKM skala mikro, dan turut serta dalam program vaksinasi yang tengah berjalan.

”Termasuk dengan mendorong lahirnya obat maupun vaksin karya anak bangsa,” ungkap dia. Pemerintah memastikan tidak tinggal diam melihat dinamika perkembangan virus korona.

Termasuk di antaranya mutasi virus corona B117. ”Berdasarkan penemuan (kasus B117 di Indonesia), ke depan perlu pengembangan riset untuk mencari model penanganan lebih baik,” imbuhnya.

BIN menilai itu penting lantaran temuan kasus B117 belakangan ini menunjukan bahwa virus tersebut sudah ada di sekitar masyarakat. Sesuai kewenangan yang dimiliki oleh instansinya, lanjut Wawan, BIN sudah mengambil sejumlah langkah strategis. Di antaranya mengawasi keberadaan virus tersebut di beberapa negara tetangga. Catatan BIN, virus korona B117 sudah masuk Singapura sejak 23 Desember tahun lalu, kemudian di Malaysia ditemukan pada 12 Januari 2021, Vietnam 2 Februari 2021, dan Filipina 13 Januari 2021.

Wawan menyebut, salah satu langkah antisipasi pemerintah terhadap penyebaran virus tersebut adalah memperketat masuknya WNA ke Indonesia.

”Dan melarang penerbangan dari Inggris,” ujarnya.

Dia memastikan, langkah-langkah strategis lain terus dilakukan agar virus yang menyebar dari Inggris ke berbagai negara itu tidak semakin banyak ditemukan dalam kasus-kasus di tanah air.

Masyarakat Diminta  Tidak Lengah
Dalam dua hari terakhir ini, angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Riau terus naik. Per Kamis (4/3), pasien sembuh harian di Riau mencapai 70 orang. Sehari sebelumnya, angka kesembuhan harian Riau mencapai 165 pasien.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, angka kesembuhan pasien positif Covid-19 yang tinggi tersebut rata-rata berasal dari pasien positif dengan status orang tanpa gejala (OTG) yang sudah selesai menjalani isolasi mandiri. Pasalnya setelah menjalani isolasi mandiri selama 14 hari, pasien tersebut sudah dinyatakan sembuh.

“Dua hari terakhir angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Riau cukup tinggi. Pasien tersebut didominasi OTG yang selesai menjalani isolasi mandiri. Dan ada juga beberapa pasien yang sebelumnya dirawat di rumah sakit,” kata Mimi.

Dengan bertambahnya yang dinyatakan sembuh tersebut, lanjut Mimi, hingga saat ini total pasien positif yang sembuh di Riau sebanyak 29.995 orang. Sedangkan yang masih menjalani isolasi mandiri sebanyak 665 orang, dirawat di rumah sakit 275 orang.

“Artinya, saat ini jumlah pasien positif Covid-19 yang masih dirawat baik isolasi mandiri dan di rumah sakit tinggal 940 orang,” sebutnya.

Meskipun jumlah yang sembuh terus meningkat, namun Mimi tetap mengingatkan kepada masyarakat agar tidak lengah dan tetap menjalankan protokol kesehatan. Pasalnya, penambahan pasien positif Covid-19 per hari masih ditemukan.

“Per Kamis (4/3) ada tambahan 87 pasien positif Covid-19 di Riau. Untuk itu masyarakat jangan lengah dengan adanya pasien yang sembuh. Tetap harus menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker,” imbaunya.

Secara keseluruhan, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini sebanyak 31.707 orang. Sedangkan jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia mencapai 773 orang.

“Untuk total sampel swab yang diperiksa di laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad hingga saat ini 229.500 sampel. Jumlah ini akan terus ditingkatkan untuk mengetahui sejauh mana penyebaran Covid-19 di Riau,” sebutnya.(syn/lyn/tau/jpg/sol)

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook