7 Fakta Pembunuhan Mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan oleh Seniornya

Nasional | Sabtu, 05 Agustus 2023 - 22:03 WIB

7 Fakta Pembunuhan Mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan oleh Seniornya
Polres Depok merilis pembunuhan yang dilakukan Altafasalya Ardnika Basya (AAB). Dia membunuh Muhammad Naufal Zidan, mahasiswa UI asal Lumajang. (POLRES DEPOK)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Universitas Indonesia (UI) tengah menjadi buah bibir masyarakat. Pasalnya, salah satu mahasiswanya di Fakultas Sastra Rusia, Muhammad Naufal Zidan, dibunuh oleh kakak tingkatnya atau seniornya sendiri, Altafasalya Ardnika Basya.

Kasus pembunuhan ini menyisakan sejumlah fakta menarik. Setidaknya ada 7 fakta yang dirangkum JawaPos.com.


 

1. Pelaku Adalah Kakak Tingkat

Zidan ditemukan tewas di dalam kosannya di wilayah Kukusan, Beji, Kota Depok. Wakasatreskrim Polres Metro Kota Depok AKP Nirwan Pohan mengatakan, kasus ini dilaporkan ke Polres pada Jumat (4/8) Pukul 10.00 WIB. Mayat ditemukan dalam kondisi mengenaskan terbungkus plastik sampah dua lapis.

"Mayat terbungkus dalam plastik warna hitam, di bawah kolong tempat tidur. Dalam kamar itu berantakan, tapi terlihat sempat dibersihkan," kata Nirwan di Polres Metro Depok, Jawa Barat, Jumat (4/8).

Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), penyidik meminta keterangan sejumlah saksi. Hasil penyelidikan membuahkan hasil dengan menangkap pelaku berinisial AAB, 23, dalam waktu 3 jam.

Pelaku diketahui senior korban di kampus.

"Adik kelas satu jurusan di Fakultas Sastra Rusia, korban adik kelas pelaku dan memang berteman saling mengenal," imbuh Nirwan.

Berdasarkan pemeriksaan, korban diduga tewas pada Rabu (2/8). Saat itu, korban tidak bisa dihubungi oleh keluarganya. Kemudian keluarga mengirim orang untuk mengecek korban di kosannya.

"Ada keluarga di sini mendatangi kosannya. Digedor enggak bisa, pintu dikunci, penjaga kosan membuka, akhirnya ditemukan (meninggal)," jelas Nirwan.

 

2. Jenazah Dibungkus Plastik Sampah

Nirwan mengatakan, petugas mendatangi lokasi setelah mendapat laporan dari masyarakat. Saat dicek, mayat ditemukan dalam kondisi mengenaskan terbungkus plastik sampah.

"Mayat terbungkus dalam plastik warna hitam, di bawah kolong tempat tidur. Dalam kamar itu berantakan, tapi terlihat sempat dibersihkan," kata Nirwan di Polres Metro Depok, Jawa Barat, Jumat (4/8).

 

3. Ditemukan 10 Luka Tusuk di Dada

Hasil pemeriksaan medis memastikan Zidan meninggal karena luka tusuk yang dilakukan seniornya. Total ada 10 luka tusuk di bagian dada korban. "10 tusukan, di dada," kata Nirwan.

 

Pelaku sendiri mengaku menargetkan MNZ sebagai korban karena tahu memiliki banyak harta. Dari harta itu rencananya dipakai oleh pelaku untuk melunasi utang pinjol.

"Karena berteman, dan tahu korban punya banyak duit, punya laptop, ambil duit, ambil ATM, karena tidak tahu pinnya 2 kali gagal akhirnya diblokir," jelas Nirwan.

 

4. Pelaku Terlilit Utang Pinjol

Peristiwa pembunuhan ini diduga karena pelaku terlilit utang pinjaman online (pinjol). Sehingga dia perlu uang cepat untuk melunasi utangnya.

"Motif pelaku ini mengalami kerugian investaasi kripto termasuk utang pinjol," kata Nirwan.

Kerugian pelaku dari investasi kripto mencapai Rp80 juta. Lalu utang pinjol yang belum dilunasi Rp15 juta. Pelaku mengaku sudah terdesak membayar utang. Dia pun merencanakan untuk mengambil barang-barang korban.

"Kepada korban ada pinjam Rp200 ribu dan sudah dikembalikan," jelas Nirwan.

 

5. Belajar Membunuh dari YouTube

Altafasalya mengaku terbersit niat untuk membunuh Zidan karena terlilit utang pinjol. Dengan membunuh, dia ingin menguasai harta benda Zidan guna melunasi utang.

AAB diduga kuat sudah merencanakan pembunuhan kepada MNZ. Karena dia sempat belajar cara membunuh orang melalui media sosial. "Iya sempat, belajar membunuh (di YouTube)," kata Nirwan.

Pelaku kemudian membawa pisau lipat di saku celananya. Meski begitu, pelaku terbilang melakukan aksinya masih amatir.

"Nggak lama (belajar membunuhnya), dia hanya buka saja gimana caranya," jelas Nirwan.

 

6. Pelaku Minta Maaf

Usai ditangkap, Altafasalya mengaku sudah frustrasi sehingga berani membunuh Zidan demi mendapat harta secara cepat. Dia mengaku sudah terdesak karena harus membayar utang pinjaman online (pinjol).

"Saya sudah hopeless, saya sudah nggak nemu jalan yang terang untuk menyelesaikan masalah saya sendiri. Saya coba berbagai cara, terakhir ini," kata Altafasalya.

Dia mengaku menyesal telah membunuh MNZ. Dia pun menyampaikan permintaan maaf kepada beberapa pihak, termasuk keluarga korban.

"Saya minta maaf kepada ibu korban, keluarga korban, teman, pihak-pihak yang dirugikan, saya akan menjalankan hukuman ini dan menerima konsekuensinya dengan kooperatif," jelasnya.

 

7. Pelaku Mengaku Dihantui Arwah Zidan

Setelah membunuh Zidan, pelaku mengambil barang-barang korban seperti laptop, handphone, hingga kartu ATM. Pelaku rencananya menjual barang-barang korban. Namun, rencana itu belum terealisasi karena pelaku mengaku dibayangi arwah korban melalui mimpi.

"Niatnya ingin dijual, tapi belum sempat. Dia dikejar bayangan korban, jadi tidur itu mimpi, jadi belum sempat dijual," kata Nirwan.

Saat ditangkap, penyidik masih menemukan harta benda korban di tangan pelaku. Kini barang-barang itu sudah diamankan sebagai barang bukti.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook